Inilah yang menjadi sebab karya ini tampak seperti satu literatur yang lebih cocok digunakan untuk disiplin ilmu-ilmu sekuler yang tidak mendapat tempat dalam literatur agama dan tradisional.
Baca Juga: UPDATE Persib Bandung: Segera Lepas Delapan Pemain dan Bidik Dua Pemain Baru
Melihat rujukan, ia banyak mengambil keterangan dari karya Al-Jayhani, atau malah mungkin berhubungan langsung dengannya.
Ibnu Rusta juga menggunakan edisi lengkap karya Ibnu Khurradadzabih, serta laporan yang disusun oleh Abu Abdullah Muhammad bin Ishak, seorang ilmuan yang pernah tinggal di Khmer (sekarang Kamboja) selama dua tahun yang kemudian laporannya banyak digunakan oleh sejumlah ahli ilmu geografi.***