PORTAL MAJALENGKA- Sejak 1974, satu per satu naskah karya yang ditulis Pangeran Wangsakerta ditemukan kembali melalui jaringan hubungan kekeluargaan keturunan keluarga Keraton Cirebon.
Dikutip Portal Majalengka dalam terjemahan Naskah Pustaka Raja-Raja I Bhumi Nusantara yang ditulis oleh Opan Safari Hasyim menjelaskan bahwa naskah-naskah Pangeran Wangsakerta menceritakan kisah Pengembaraan Pangeran Walangsungsang, Nyai Rara Santang dan Sunan Gunung Jati.
Berdasarkan judul karangannya, naskah-naskah Pangeran Wangsakerta dapat diklasaifikasikan atas lima kelompok naskah, masing-masing merupakan seri karangan.
Kelima kelompok naskah karangan yaitu :
1. Pustaka Negarakertabhumi,
2. Pustaka Dwipantaraparwa,
3. Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa,
4. Pustaka Raja-Raja i Bhumi Nusantara, dan,
5. Carita Parahyangan.
Dalam naskah Pustaka Raja-Raja i Bhumi Nusantara, dikisahkan bahwa Cirebon berawal dari wilayah makmur di tepi lautan yang kemudian diberi nama Carbon.
Di tepi lautan yang tampaklah tumbuh begitu banyak gelagah alang-alang dan rumput laut. Sementara di wilayah selatan sebelah timur hutan, banyaklah hewan buas di antaranya, celeng (babi hutan), harimau, ular, monyet, kura-kura, serta banyak lagi macam lainnya.
Baca Juga: INILAH KISAH Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Perjalanan Spiritual di Tanah Pasundan (1)