PORTAL MAJALENGKA – Dipenghujung bulan Rajab, kini tiba saatnya kita memasuki bulan Sya’ban. Sya’ban adalah bulan dalam hitungan tahun Hijriyah dan disebut sebagai bulannya nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.
Dalam penentuan awal bulan untuk tahun Hijriyah tidak seperti dalam hitungan tahun Masehi. Dalam hitungan tahun Hijriyah ada dua cara yang bisa dilakukan untuk penetapan awal bulan.
Baca Juga: Rusia Siap Melakukan Perundingan Damai Putaran Kedua dengan Ukraina
Pertama dengan metode hisab, metode ini digunakan untuk penentuan awal bulan dalam Hijriyah. Dengan cara penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan dalam hitungan tahun Hijriyah.
Kedua, metode rukyah. Rukyah juga sama, digunakan untuk penentuan awal bulan dalam hitungan tahun Hijriyah. Metode ini digunakan dengan cara mengamati visibilitas hilal, penampakan bulan tsabit yang tampak pertama kali setelah ijtimak atau konjungsi.
Di awal penentuan bulan Rajab, kita tahu bahwa PBNU mengumumkan jatuhnya bulan Rajab pada hari Kamis 3 Februari 2022. Padahal, catatan yang ada dalam kalender yang beredar, satu Rajab itu jatuh pada hari Rabu 2 Februari 2022.
Baca Juga: Sekda Jawa Barat Dorong Kesiapan Dukcapil Hadapi Pemilu Serentak 2024
Hal ini disebabkan karena PBNU menggunakan metode rukyah, dan saat proses rukyah tim PBNU belum berhasil melihat hilal sehingga menetapkan 1 Rajab pada Kamis 3 Februari.