PORTAL MAJALENGKA – Ulama adalah sosok orang yang pandai dalam bidang agama. Posisinya selalu dijadikan sebagai pusat panutan.
Hanya, status ulama itu kadang diartikan sebagai orang yang khusyuk dalam hal agama saja dan tidak boleh ikut serta dalam pemerintahan.
K H Bahauddin Nur Salim atau dikenal dengan Gus Baha, dalam salah satu majlis ilmu menjelaskan perihal pentingnya seorang ulama yang dekat dengan pemerintah.
Baca Juga: Jangan Sombong dengan Jabatan di Dunia yang Statusnya Belum Final, Begini Kata Gus Baha
"Salah satu ulama Syiria, Syaikh Romdhoni al-Buthi adalah ulama yang dekat dengan pemerintah saat itu, yakni Hafez al-Assad yang beraliran Syiah," ucap Gus Baha
Syaikh Romdhoni al-Buthi sering menjadi makmun shalat Jum’at dan kemudian mengulanginya dengan dzuhur.
"Perilaku Syaikh Romdhoni al-Buthi ini menuai kritik dari para ulama Aswaja lainnya. Di antaranya Syaikh Ali as-Shobuni," kata Gus Baha
Baca Juga: Allah Menjaga Matahari Supaya Tidak Terbit, Kisah Memuliakan Orang Tua oleh Gus Baha
Singkat cerita, K H Maimoen Zubair pernah menanyakan sikap Syaikh Romdhoni al-Buthi secara langsung. Lantas dijawab: saya seperti ini, dalam arti dekat dengan pemerintah, untuk mempertahankan paham Ahlussunah wal Jama’ah.