Hutan dibabat menggunakan pusaka Golok Cabang yang terbang memangkasi pepohonan hingga rata tanah, dalam waktu cepat.
Penduduk kemudian beramai-ramai datang dan mendiami daerah yang dibuka Cakrabumi. Saat itu Cakrabumi bergelar Cakrabuwana dengan sebutan Kuwu Sangkan.
Pupuh-pupuh selanjutnya bercerita tentang perjalanan Kuwu Sangkan menunaikan ibadah haji atas perintah gurunya, Syekh Datuk Kahfi.
Pupuh terakhir, pupuh ke-43, Pangkur, terdiri atas 10 bait bercerita ketika Ki Kuwu Sangkan membantu pasukan Cirebon yang terdesak Sanghyang Gempol salah seorang sakti dari pasukan Galuh.
Kuwu Sangkan alias Cakrabuana mengerahkan pusaka-pusakanya seperti Badong Batok, Bareng, Kopiah Waring, Umbul-umbul, dan Golok Cabang sekaligus.
Akibatnya meski sakti namun Sanghyang Gempol akhirnya dapat dikalahkan.
Dengan demikian berdasarkan Naskah Klayan, berikut daftar pusaka milik Pangeran Walangsungsang :
1. Cincin Ampal
2. Golok Cabang
3. Kopiah Waring
4. Badong Batok
5. Umbul-umbul
6. Periuk Nasi
7. Piring
8. Bareng
Demikianlah daftar pusaka milik Pangeran Walangsungsang yang kemudian digelari Cakrabuana setelah diangkat menjadi Tumenggung oleh Raja Pajajaran. ***