INILAH DAFTAR PUSAKA Milik Pangeran Walangsungsang Menurut Naskah Klayan, Golok Cabang Kalahkan Jagoan Galuh

- 16 Februari 2022, 00:22 WIB
Foto: ilustrasi pangeran walangsungsang/facebook.com
Foto: ilustrasi pangeran walangsungsang/facebook.com /

PORTAL MAJALENGKA -- Salah satu naskah yang kerap menjadi sumber sejarah Cirebon di zaman Pangeran Walangsungsang adalah naskah versi Klayan.

Klayan adalah nama salah satu desa di Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Naskah Klayan terdiri dari 43 pupuh. Di pupuh kedua yang terdiri dari 24 bait, diceritakan Resi Danuwarsi, yang juga dikenal dengan nama Ajar Sasmita, mengganti nama Walangsungsang menjadi Samadullah.

Baca Juga: LUAR BIASA, Khasiat 7 Sumur Keramat Sunan Gunung Jati, Banyak Didatangi Calon Kuwu, Pejabat Juga Pedagang

Sang Danuwarsi menghadiahi Samadullah pusaka Cincin Ampal yang dapat dimuati segala macam benda. Saat melanjutkan perjalanan mencari agama Rasul, dari tempat Sang Danuwarsi, Samadullah menyimpan adiknya Rarasantang dan istrinya Indang Geulis ke dalam Cincin Ampal.

Sang Danuwarsi memberi petunjuk agar Samadullah berangkat membawa istri dan adiknya menuju Bukit Ciangkup untuk menemui Sanghyang Naga.

Pupuh Ketiga, Asmarandana terdiri dari 16 bait, diceritakan Sanghyang Naga menyerahkan sebuah pusaka kepada Samadullah. Pusaka ini kemudian sangat populer di lingkungan masyarakat Cirebon.

Baca Juga: Sejarah Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, Masa Keemasan Kiai Amin Sepuh Cucu Sunan Gunung Jati

Pusaka itu adalah sebilah golok bernama Golok Cabang yang dapat berbicara seperti manusia dan bisa terbang.

Sanghyang Naga, menurut pupuh ini, mengganti nama Samadullah menjadi Kyai Sangkan.

Pupuh ketiga juga menceritakan atas petunjuk Sanghyang Naga, Kyai Sangkan menemui Nagagini di Gunung Kumbang.

Baca Juga: Sosok Penerus Sunan Gunung Jati, Gus Fariz Buntet Pesantren, Berdakwah Hingga ke Perkampungan Terpencil

Diceritakan pula, Nagagini mengubah nama Kyai Sangkan menjadi Karmadullah. Selain itu Nagagini juga menyerahkan sejumlah pusaka, yakni Kopiah Waring, Badong Batok berupa hiasan dada terbuat dari tempurung kelapa, serta sebuah umbul-umbul.

Pada pupuh keempat, Megatruh yang terdiri dari 26 bait dikisahkan, Pangeran Walangsungsang menggunakan pusaka Kopiah Waring untuk menangkap burung bangau di Gunung Cangak.

Khasiat Kopiah Waring adalah membuat pemakainya tidak terlihat oleh bangsa jin dan manusia. Karena tak terlihat, Walangsungsang mampu menangkap raja bangau yang menguasai pohon kiara, dan disapa Sanghyang Bangau.

Setelah takluk kepada Walangsungsang yang menangkapnya, Sanghyang Bango menyerahkan sejumlah pusaka berupa periuk besi, piring, serta bareng.

Pusaka periuk besi berkhasiat jika diminta dapat menyediakan nasi beserta lauk-pauknya dalam jumlah yang tidak terbatas. Piring dapat mengeluarkan nasi kebuli. Sedangkan bareng dapat mengeluarkan 100 ribu tentara sakti.

Diceritakan pula, Sanghyang Bango memberi nama Raden Kacung kepada Walangsungsang yang kemudian melanjutkan perjalanan ke Gunung Jati.

Pupuh keenam, Menggalang, terdiri 13 bait. Diceritakan Walangsungsang bergelar Cakrabumi. Atas perintah gurunya Syekh Datuk Kahfi, Cakrabumi membabat hutan lebat di daerah Kebon Pesisir.

Hutan dibabat menggunakan pusaka Golok Cabang yang terbang memangkasi pepohonan hingga rata tanah, dalam waktu cepat.

Penduduk kemudian beramai-ramai datang dan mendiami daerah yang dibuka Cakrabumi. Saat itu Cakrabumi bergelar Cakrabuwana dengan sebutan Kuwu Sangkan.

Pupuh-pupuh selanjutnya bercerita tentang perjalanan Kuwu Sangkan menunaikan ibadah haji atas perintah gurunya, Syekh Datuk Kahfi.

Pupuh terakhir, pupuh ke-43, Pangkur, terdiri atas 10 bait bercerita ketika Ki Kuwu Sangkan membantu pasukan Cirebon yang terdesak Sanghyang Gempol salah seorang sakti dari pasukan Galuh.

Kuwu Sangkan alias Cakrabuana mengerahkan pusaka-pusakanya seperti Badong Batok, Bareng, Kopiah Waring, Umbul-umbul, dan Golok Cabang sekaligus.

Akibatnya meski sakti namun Sanghyang Gempol akhirnya dapat dikalahkan.

Dengan demikian berdasarkan Naskah Klayan, berikut daftar pusaka milik Pangeran Walangsungsang :

1. Cincin Ampal
2. Golok Cabang
3. Kopiah Waring
4. Badong Batok
5. Umbul-umbul
6. Periuk Nasi
7. Piring
8. Bareng

Demikianlah daftar pusaka milik Pangeran Walangsungsang yang kemudian digelari Cakrabuana setelah diangkat menjadi Tumenggung oleh Raja Pajajaran. ***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah