Network
1. al-Syaikh Sayyid Bahruddin bin Abdurrazzaq Azmat Khan al-Hafizh
Beliau mengatakan bahwa kata Rojab terdiri dari tiga suku kata yaitu: Ra’ dari kalimat Rahmatullah atau rahmat Allah, Jim dari kalimat Jinayatul ‘abd atau kesalahan hamba Allah, dan Ba’ dari kalimah Birrullah atau kebajikan Allah.
Menurutnya, bulan Rojab disebut juga dengan nama al-Summun yang artinya tuli. Tuli yang dimaksud bermakna tidak dapat mendengar bunyi senjata karena memang peperangan diharamkan sepanjang bulan Rajab.
Baca Juga: Bulan Rajab Waktu yang Tepat untuk Introspeksi Diri, Berikut Dzikir yang Bisa Diamalkan
2. Ibn Rajab al-Hambali
Ulama Sunni itu berpendapat bahwa penamaan Rajab karena bulan ini diagungkan atau dihormati.
Ia mencontohkan dengan, jika dikatakan rojaba fulanun maulaahu yang artinya si fulan menghormati tuannya.
Kaum jahiliyah sejak dahulu telah mengagungkan dan menghormati bulan ini. Sebagian ulama Ibn Rajab al-Hambali bahwa bulan Rojab memiliki sekitar 14 nama, bahkan sebagian lagi menyebut hingga 17 nama.
Di antaranya penamaan itu ialah:
1. Rojab yang arinya mulia, terhormat, agung.
2. Rojab Mudhar yang memiliki arti sangat, lebih kemuliaan dan keharamannya.
3. Munshil Asnah atau melepas anak penah.
4. al-Ashamm artinya tuli.
5. al-Ashabb artinya mengena, mendapatkan.
6. Munfis atau yang indah dan bagus.
7. Muthahhir yang memiliki arti mensucikan, membersihkan.
8. Ma’la yang artinya tempat tinggi.
9. Muqim atau berdiam diri.
10. Haram atau lemah tua.
11. Muqasyqisy artinya terpelihara.
12. Mubri’ atau bebas, lepas.
13. Fard yang artinya menyendiri, sebagaimana sebagian yang lain menyebutnya sebagai Syahrullah atau bulan Allah.
Tak heran jika bulan Rojab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan. Karena Rojab, Sya’ban dan Romadhon memiliki kesinambungan.
