Mengenal KH Abdul Halim, Sosok Ulama dan Tokoh Nasional yang Reformis Asal Majalengka juga Pendiri PUI

- 31 Oktober 2021, 11:44 WIB
Mengenal KH Abdul Halim, Sosok Ulama dan Tokoh Nasional yang Reformis Asal Majalengka juga Pendiri PUI
Mengenal KH Abdul Halim, Sosok Ulama dan Tokoh Nasional yang Reformis Asal Majalengka juga Pendiri PUI /santiasromo.or.id

 

PORTAL MAJALENGKA - KH Abdul Halim atau yang lebih dikenal dengan Kyai Abdul Halim Majalengka adalah seorang ulama besar yang hidup pada abad 20.

KH Abdul Halim termasuk salah satu tokoh pergerakan nasional, tokoh organisasi Islam, seorang ulama yang kuat dalam berprinsip (berakidah) tetapi luwes dalam penampilan. KH Abdul Halim juga dikenal sebagai tokoh reformis.

Ia terkenal sebagai tokoh yang toleran. Apalagi dalam menghadapi perbedaan pendapat antar ulama tradisional dan pembaharu. 

KH Abdul Halim dilahirkan pada 4 Syawal 1304 H (26 Juni 1887) di Desa Cibolerang, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ayahnya bernama Kyai Muhammad Iskandar, seorang ulama yang berasal dari Banten yang menjadi penghulu di Jatiwangi.

Baca Juga: Mengenal Budaya Sunda Bakakak Hayam, Filosofi di Baliknya Mengagumkan

Kemudian Kyai Muhammad Iskandar menikahi gadis setempat bernama Siti Muthmainah dan dikaruniai 7 orang anak, salah satunya KH Abdul Halim. KH Abdul Halim merupakan anak bungsu dari 7 saudara.

Sebagai anak yang dilahirkan dari lingkungan keluarga pesantren, KH Abdul Halim telah medapatkan pendidikan agama sejak kecil. Baik dari keluarganya maupun masyarakat setempat.

Menginjak masa remajanya ia melanjutkan pembelajaran ilmu agama ke pesantren-pesantren yang berada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Berikut di antara pesantren yang pernah disinggahi KH Abdul Halim.

Baca Juga: Tiga Jenis Vaksin Covid-19 Ini Miliki Dosis Satu Suntikan, Yuk Kenalan!

1. Pesantren Lontang Jaya, Penjalinan, Leuwimunding, Majalengka (Pimpinan Kyai Abdullah).

2. Pesantren Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon (pimpinan Kyai Sujak).

3. Pesantren Ciwedus, Timbang, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan (pimpinan Kyai Ahmad Shobari).

Baca Juga: Beberapa Puasa Sunnah Anjuran Rasulullah Saw dan Hikmah Menjalankannya

4. Pesantren KH Agus Kedungwangi Kecamatan Kenayangan, Pekalongan, Jawa Tengah.

Pada usia 21 tahun KH Abdul Halim menikah dengan putri dari Kyai Ilyas (penghulu Landrad Majalengka) yang bernama Siti Murbiyah dan dikarunia 7 orang anak.

Setelah menikah, ia melanjutkan pendidikan di tanah suci Makkah dan menjadi salah satu imam Masjidil Haram.

Baca Juga: Lowongan Kerja PHD Pizza Hut Delivery Posisi Cashire Diperuntukkan Bagi Lulusan SMA Sederajat

Di antara jasa-jasa pemikiran KH Abdul Halim sebagai berikut:

1. Mendirikan Jam'iyah Al-I'anat al-Mu'allimin atau yang lebih dikenal Persyarikatan Ulama Indonesia (PUI) pada 16 Mei 1916.

2. Menerbitkan beberapa majalah, di antaranya Persyarikatan Oelama, Suara Islam, Asy-Syura, Miftah al Sa'adah, Pengetahuan Islam, Berita PO (Persyarikatan Oelama), Al-Mu'allimin, Pemimpin Pemuda (untuk kalangan pemuda Islam), Petunjuk Jalan Kebenaran.

Baca Juga: Sosok Kyai Beprestasi, KH Juhadi Terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat 2021-2026

3. Salah satu ulama yang menjadi anggota BPUPKI (Dokutitsu Junbi Cosakai) yang merumuskan kemerdekaan negara Indonesia.

4. Mendirikan pondok yang bernama Santi Asromo (asrama damai) di Desa Pasirayu, Kaki gunung Ciremai, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka pada April 1932.

KH Abdul Halim wafat di Majalengka pada 7 Mei 1962 dalam usia 76 tahun. Sekarang perjuangannya dilanjutkan oleh anak dan cucunya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Ensiklopedia Ulama Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah