Pertemuan Raden Kian Santang dengan Sayyidina Ali, Kisah Paman Sunan Gunung Jati

28 Maret 2023, 12:05 WIB
Pertemuan Raden Kian Santang dengan Sayyidina Ali, Kisah Paman Sunan Gunung Jati /pinterest/

PORTAL MAJALENGKA - Raden Kian Santang yang merupakan paman Sunan Gunung Jati diceritakan pernah bertemu Sayyidina Ali. 

Kian Santang ingin mencari orang yang bisa menandinginya. Raden Kian Santang adalah putra Prabu Siliwangi dari pernikahannya dengan Nyi Subang Larang.

Raden Kian Santang merupakan adik Dewi Rara Santang yang tidak lain mrupakan ibu dari Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Perjumpaan Sunan Gunung Jati dan Habib Toha Ciledug dalam Pertemuan Para Wali Quthb

Kisahnya ada di YouTube Lentera Hidup berjudul Pertemuan Raden Kian Santang dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, tayang 13 Oktober 2021.

Dikisahkan Raden Kian Santang terkenal dengan kesaktiannya yang luar biasa dan tak bisa ditandingi.

Belum pernah ada orang yang mampu melukai tubuhnya.

Baca Juga: Moment saat Kaisar Hong Gie Undang Jamuan Makan Sunan Gunung Jati, Endingnya Tak Terduga

Padahal Raden Kian Santang ingin sekali melihat darahnya mengalir sehingga ingin ada lawan yang sepadan.

Di dunia persilatan, nama Raden Kian Santang dikenal seluruh Pulau Jawa bahkan Nusantara.

Suatu hari, Raden Kian Santang memohon kepada ayahnya Prabu Siliwangi agar dicarikan lawan hebat.

Baca Juga: Jadwal Waktu Imsakiyah dan Sholat Wilayah Kabupaten Majalengka Hari Keenam Ramadhan 1444 H Selasa 28 Maret 202

Raden Kian Santang pun bermimpi bertemu seorang kakek berjubah yang mengatakan, ada seorang manusia yang sanggup mengalahkannya.

Mimpi itu terjadi beberapa kali, sehingga Raden Kian Santang bertanya-tanya siapakah orang itu.

Dalam mimpi selanjutnya, sang kakek menunjuk ke arah lautan dan berkata bahwa orang itu ada di sana.

Penasaran dengan mimpinya, Raden Kian Santang pun meminta izin kepada Prabu Siliwangi untuk pergi ke seberang lautan dan menceritakan semuanya.

Akhirnya Raden Kian Santang mengarungi lautan hingga sampai ke negeri Mekkah.

Secara tiba-tiba datang seorang kakek yang begitu sangat dikenalnya yang pernah datang di dalam mimpinya.

"Anak muda, kau bisa bertemu Ali jika sanggup mencabut tongkat ini," tantang sang kakek.

Lalu si kakek itu menancapkan tongkat yang dipegangnya.

Raden Kian Santang pun tertawa mendengar tantangan sang kakek.

"Hai orang tua, di negeri kami adu kekuatan bukan seperti ini, tapi adu olah kanuragan dan kesaktian," kata dia.

"Jika hanya mencabut tongkat ini, buat apa aku jauh-jauh datang ke negeri tandus seperti ini," kata Raden Kian Santang.

"Anak muda, jika kau sanggup mencabut tongkat itu, kau bisa mengalahkan Ali, jika tidak, kembalilah kau ke negerimu," katanya.

Akhirnya Raden Kian Santang mendekati tongkat itu dan berusaha mencabutnya.

Namun upayanya tak berhasil.

Semakin dia mencoba, semakin kuat tongkat itu menghujam. Keringatnya bercucuran.

Saat itu, lutut Raden Kian Santang bergetar dan akhirnya dia merasa kalah.

Dan setelah mencobanya kembali dan gagal, Raden Kian Santang benar-benar mengaku kalah.

"Hai orang tua, aku mengaku kalah dan aku tak mungkin sanggup melawan Ali, melawan dirimu pun aku tak bisa."

"Tapi izinkan aku bertemu dengannya dan berguru kepadanya," ujar Raden Kian Santang.

"Anak muda, jika kau ingin bertemu Ali, maka akulah Ali."

Sontak Raden Kian Santang bersujud, namun tangan orang tua itu dengan cepat mencegah keduanya bersujud.

"Jangan bersujud kepadaku anak muda, bersujudlah kepada Dzat yang menciptakan kamu, yaitu Allah," ungkap kakek tersebut.

Akhirnya mereka berdua mengikuti orang tua tersebut yang ternyata Sayyidina Ali bin Abi Thalib ke Baitullah dan memeluk agama Islam.

Disclaimer: Banyak yang meragukan kisah tersebut. Raden Kian Santang hidup di abad 15 sedangkan Sayyidina Ali hidup di abad 7. Namun, banyak yang percaya bahwa pertemuan antara keduanya secara gaib dengan kekuasaan Allah SWT.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Lentera Hati

Tags

Terkini

Terpopuler