Sultan Agung, Sosok Raja Mataram Islam yang Sakti Mandraguna

15 November 2022, 09:10 WIB
Sosok Sultan Agung Hanyokrokusuma, Raja Mataram Islam yang Sakti Mandraguna /Wikipedia

PORTAL MAJALENGKA - Sultan Agung adalah sosok raja dari Kerajaan Mataram Islam yang dikenal sakti mandraguna.

Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin Sultan Agung Hanyokrokusuma.

Sultan Agung adalah sultan Mataram yang ke-3 sekaligus yang paling terkenal.

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Masih Dapat Dijumpai, Salah Satunya Pertapaan Kembang Lampir

Dikutip dari buku Kitab Terlengkap Sejarah Mataram karya Soetjipto Abimanyu, berikut adalah profil Sultan Agung Hanyokrokusuma.

Sultan Agung dikenal atas keberhasilannya membawa Mataram pada puncak kejayaan.

Selain itu, Sultan Agung juga dikenal sakti mandraguna.

Baca Juga: Orang Ini Dianggap Sakti oleh Pasukan Mataram dan Menjadi Asal-usul Sebuah Desa di Majalengka

Sultan Agung dikenal berwibawa dan bijaksana, juga dikenal sebagai raja yang keras hati dan tegas.

Kesaktian Sultan Agung semakin lengkap dengan hadirnya beberapa orang sakti yang menjadi pengikut setianya.

Paling tidak, ada dua sosok sakti yang berada di samping Sultan Agung.

Baca Juga: Keturunan Prabu Siliwangi Sakti Membuat Pedukuhan dan Menjadi Asal-usul Sebuah Desa Di Brebes

Keduanya semakin memperkuat kekuasaan Sultan Agung di Mataram, yakni Kanjeng Ratu Kidul dan Bau Reksa.

Sultan Agung lahir pada 1593 di Kotagede Mataram dan wafat pada 1645 di Desa Karta, sekitar 5 kilometer sebelah barat daya Kotagede.

Nama asli Sultan Agung adalah Raden Mas Jatmika atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang.

Dari berbagai gelar yang disandangnya, secara resmi dan popular adalah gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Sultan Agung merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati, putri Pangeran Benawa dari Pajang.

Awalnya, sang Sultan dipanggil dengan nama aslinya, Raden Mas Rangsang atau Raden Mas Jatmika.

Setelah naik tahta, Mas Rangsang mendapat gelar Hanyokrokusumo Panembahan atau Prabu Pandita Hanyokrokusumo.

Gelar tersebut disandang sampai peristiwa penaklukan Madura pada tahun 1624.

Gelarnya berganti menjadi Susuhunan Agung Hanyokrokusumo atau disingkat Sunan Agung Hanyokrokusumo.

Pada sekitar tahun 1640-an, gelarnya diganti menjadi Sultan Agung Senapati ing Alaga Abdurrahman.

Lalu setahun kemudian mendapatkan gelar dari pemimpin Ka'bah di Makkah, yakni Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Kitab Terlengkap Sejarah Mataram karya Soetjipto Abimanyu

Tags

Terkini

Terpopuler