Kisah Misteri Map Keramat Milik Mbah Liem yang Diberikan Kepada Gus Dur

6 November 2022, 18:39 WIB
Misteri map keramat milik Mbah Lien yang diberikan kepada Gus Dur /Tangkapan layar Youtube/KKW

PORTAL MAJALENGKA - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Mbah Liem diyakini banyak orang merupakan Wali Allah yang memiliki keramat.

Gus Dur dan Mbah Liem memiliki sejumlah kisah-kisah unik dan menyegarkan. Gus Dur sosok ulama yang sering tampil di panggung acara secara luas sementara Mbah Liem dikenal sosok ulama yang menjaga di balik panggung.

Dikutip Portal Majalengka dari Youtube KKW, Gus Dur dan Mbah Liem pernah sama-sama ke makam Tebuireng dengan membawa 9 berkas map yang penuh rahasia.

Baca Juga: Saking Jengkelnya Abu Nawas Beri Obat Ajaib Berisi Tinja untuk Baginda Raja Harun Al Rasyid

Kisah 9 berkas map ke Tebuireng itu terjadi sekitar tahun 1980-an atau awal-awal perkenalan Gus Dur dan Mbah Liem.

Dikisahkan saat itu Gus Dur pernah berkunjung ke ndalem Mbah Liem di Sumberrejo Wangi, Klaten.

Setelah menginap semalam di Sumberrejo Wangi, Gus Dur Mbah Liem, dan rombongan berangkat ke Jombang.

Baca Juga: Suka Nonton Konser? Berikut Tips Nonton Konser Nyaman, Aman, dan Selamat

Ketika sampai di Caruban, ketika mobil sedang berhenti di sebuah lampu merah datanglah seorang perempuan berdandan menor dengan pakaian minim dan menawarkan diri.

"Gus Gus, seperti ini kah Indonesia?," tanya Mbah Liem

"Iya Mbah," jawab Gus Dur.

Singkat cerita, ketika sampai di Pesantren Tebuireng, rombongan langsung menuju ke makam pendiri Nahdlatul Ulama, yakni KH Hasyim Asy'ari.

Baca Juga: Berikut Cara Pembubuhan e-Materai di Berkas Pendaftaran Seleksi PPPK 2022

Di makam KH Hasyim Asy'ari, Mbah Liem nampak hanya sebentar berdoa, aktivitas Mbah Liem lebih banyak berupa mencabuti rumput yang tumbuh di makam dan sekitarnya.

Setelah dirasa cukup, Mbah Liem lantas mengambil sebendel map berjumlah 9 yang sebelumnya beliau bawa.

"Mbah Liem ditakdirkan oleh Allah sebagai orang yang groyok bicara, sehingga ucapan-ucapannya agak sulit dipahami oleh orang lain. Karena itu salah satu media komunikasi Mbah Liem dengan orang lain adalah dengan media tulisan dan yang khas dari tulisan-tulisan Mbah Liem adalah selalu dimulai denganBasmalah lalu dua kalimat Syahadat, sholawat kepada Kanjeng Nabi, dan baru isi yang akan disampaikan," kata Gus Aka menjelaskan.

Baca Juga: 5 Golongan Penerima BLT PKH Tahap 4, Cek dan Simak di Bawah Ini!

"Tidak lupa di akhir tulisan selalu tertulis waktu penulisan lengkap yang berupa tanggal, bulan, tahun, dan bahkan jam beserta menitnya. Dan tidak lupa selalu dilengkapi dengan tanda tangan, nama dan stempel beliau," katanya.

Dari konteks 9 map itu, lanjut Gus Aka, sebenarnya belum diketahui dengan pasti apa isi tulisan dari 9 map yang dibawa oleh Mbah Liem tersebut.

"Dan dari 9 map berisi tulisan Mbah Liem tersebut 8 diantaranya diserahkan kepada Gus Dur," jelas Gus Aka.

Baca Juga: Sumbang Gol, Witan Sulaeman Antar AS Trencin Amankan Poin dari Markas Liptovský Mikuláš

"Gus, jangan sekali-kali mengaku sebagai cucunya Mbah Hasyim kalau tidak bisa mengatur Negara," ucap Mbah Liem kepada Gus Dur saat itu.

"Iya Mbah, lalu map yang satu itu buat apa?," tanya Gus Dur.

"Untuk arsip," jawab Mbah Liem.

Jawaban Mbah Lien itu singkat dan tegas dan keduanya nampak tertawa bersama-sama saat itu.***

Editor: Sofhal Adnan

Sumber: YouTube KKW

Tags

Terkini

Terpopuler