BAGAIMANA Tanggapan dan Reaksi Kaum Yahudi atas Kelahiran Nabi Muhammad SAW? Berikut Penjelasannya

4 Oktober 2022, 21:14 WIB
BAGAIMANA Tanggapan dan Reaksi Kaum Yahudi atas Kelahiran Nabi Muhammad SAW? Berikut Penjelasannya /freepik.com/freepik

PORTAL MAJALENGKA - 12 Rabiul Awal Tahun 571 M atau sering disebut dengan Tahun Gajah adalah hari yang paling bersejarah bagi umat Islam khususnya dan manusia umumnya. Sebab pada masa itu terlahir Nabi akhir zaman, sosok rasul yang sangat dimuliakan, Muhammad SAW.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW sesungguhnya telah diwartakan Allah SWT melalui berbagai kitab yang dibawa para rasul. Termasuk Kitab Taurat, pegangan yang disucikan kaum Yahudi.

Dalam Taurat dijelaskan bahwa bakal hadir seorang utusan akhir zaman Nabi Muhammad SAW dengan ciri-ciri yang rinci dan detail. Pada dasarnya kaum Yahudi meyakini betul bahwa hal itu akan terjadi.

Baca Juga: KEUTAMAAN Sholawat Nabi Muhammad SAW dan Celakanya bagi Orang yang Tidak Mau Bersholawat

Bahkan kebenaran tersebut sudah banyak mereka buktikan sebelum sosok rasul itu terlahir.

Hal tersebut bisa dilihat dalam beberapa riwayat disebutkan redaksi tawasul yang dibacakan umat Yahudi untuk memenangkan pertempuran.

Salah satu di antaranya adalah penjelasan Ibnu ‘Abbas yang dikutip Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya sebagai berikut:

Baca Juga: PREDIKSI SKOR DAN LINK LIVE STREAMING Inter Milan vs Barcelona Liga Champions

كانت يهود خيبر تقاتل غطفان، فلما التقوا هزمت يهود فدعت يهود بهذا الدعاء، وقالوا إِنَّا نَسْئَلُكَ بِحَقِّ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِيْ وَعَدْتَنَا أَنْ تُخْرِجَهُ لَنَا فِي آخِرِ الزَّمَانِ؛ إِلّا أَنْ تَنْصُرَنَا عَلَيْهِمْ. قال: فكانوا إذا التقوا دعوا بهذا الدعاء فهزموا غطفان، فلما بعث النبي صلى الله عليه وسلم كفروا، فأنزل الله تعالى: “وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا” أي بِكَ يَا مُحَمَّدُ، إلى قوله فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ

Artinya, “Dahulu, Yahudi Bani Khaibar sering bertempur melawan Bani Ghathfan. Jika perang berkecamuk, lalu Bani Khaibar tercerai-berai. Mereka berdoa seperti ini, ‘Innâ nas’aluka bi haqqin nabiyyil ummiyyil ladzî wa‘adtanâ an tukhrijahû lanâ fî âkhiriz zamân illâ an tanshuranâ’

(Ya Allah, kami memohon kepada-Mu melalui kebenaran Nabi Ummi yang Engkau janjikan kepada kami diutus pada akhir zaman, sehingga (berkatnya) Engkau bantu kami mengalahkan mereka).

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING hingga Prediksi Skor Bayern Munchen vs Viktoria Plazen di Liga Champions Malam Ini

Yahudi Bani Khaibar setiap kali berperang, selalu berdoa seperti itu dan akhirnya mereka berhasil mengalahkan satuan tentara Bani Ghathfan.

Kemudian Allah SWT menurunkan ayat, ‘Mereka itu sebelumnya memohon kemenangan atas orang-orang kafir, maksudnya lewat tawasul “Denganmu hai Muhammad’ hingga akhir ayat, kemudian mereka mengingkarinya. Maka laknatullah jatuh mengenai orang-orang kafir.’” (Imam al-Qurthubi, Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 2019: juz I, halaman 22).

Dari riwayat di atas sungguh nyata bahwa mereka sangat meyakini akan kebenaran tentang akan hadirnya seorang utusan akhir zaman.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Suporter Arema FC: Gas Air Mata, Terinjak-Injak hingga Jebol Ventilasi

Mereka juga telah banyak menikmati fadilahnya. Yakni kemenangan demi kemenangan dalam setiap pertempuran perang.

Di kisahkan pula ketika Nabi Muhammad SAW terlahir, sebagaimana masa dalam perhitungan mereka tunggu. Seorang pedagang Yahudi yang sedang berada di Mekkah saat itu.

Orang yahudi itu tampak sangat memahami benar isi Taurat. Ia kemudian menyeru kepada masyarakat yang tengah berkumpul: “Wahai kaum Quraisy, apakah kalian mendengar ada bayi dilahirkan malam ini?”, dijawab oleh mereka yang sedang berkumpul, “Kami tidak tahu.”

Baca Juga: TERBARU, Terdapat 33 dari 125 Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan dari Kalangan Anak-Anak

Kemudian orang Yahudi pun melanjutkan ucapanya, “Baiklah kalau begitu. Aku cuma ingin memberi tahu, malam ini akan lahir nabi umat terakhir. Ciri-cirinya, di antara dua belikatnya ada tanda yang memiliki bulu-bulu rambut yang tersusun seperti bulu tengkuk kuda. Ia juga tidak menyusu selama dua malam karena mulutnya ditahan oleh Jin Ifrit.”

Mendengar hal tersebut orang-orang yang tengah berkumpul cuma diam dan tidak mengerti dengan maksud ucapan Yahudi tersebut yang akhirnya mereka pun bubar.

Hingga kemudian terdengar kabar bahwa saat itu Abdullah telah memiliki putra bernama Muhammad yang baru saja lahir.

Baca Juga: Kini Twitter Hadirkan Fitur Edit untuk Ubah Isi Cuitan, Tapi...

Tentu kabar kelahiran ini pun segera sampai ke telinga orang Yahudi itu. Ia kemudian bergegas sambil mengajak orang-orang mendatangi rumah Abdullah memastikan kebenaran informasi tersebut.

Saat sampai mereka masuk dan melihat Aminah dan bayinya, orang Yahudi kemudian membuka punggung bayinya. Benar saja ia melihat ada tanda kenabian seperti yang diketahui dalam kitab Taurat.

Mendapati hal tersebut seketika orang Yahudi itu pun pingsan. Setelah siuman semua orang yang dibuat keheranan lantas menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga: Unik! Masjid di Cirebon Peninggalan Sunan Gunung Jati Kumandangkan Tujuh Adzan Saat Hendak Shalat Jumat

Dijawab oleh orang yahudi itu, “Demi Allah, telah lenyap kenabian dari Bani Israil. Bergembiralah kalian. Beruntung karena bayi ini adalah nabi akhir zaman. Ia akan memiliki kekuasaan dan semua orang dari timur hingga barat mengetahuinya.”

Riwayat ini disampaikan oleh Abu Abdillah an-Naisaburi dalam Al-Mustadrak ‘alash Shahihain, 2009 juz II, halaman 257.

Dari kisah ini dapat dilihat begitu antusiasnya orang Yahudi ingin memastikan kebenaran akan kelahiran seprang nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana sudah dituliskan dalam kitab Taurat yang mereka pegang.

Baca Juga: Link Tes Ujian Baper, Coba dan Cek Seberapa Mudah Bapernya Kamu

Lantas mengapa mereka tetap ingkar?

Dengan mengutip beberapa astar (keterangan) sahabat, Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi menjelaskan, alasan keengganan kaum Yahudi mengimani Nabi Muhammad SAW setelah lahir adalah karena gengsi.

Mereka menghendaki seorang nabi harus dari kalangan Bani Israil. Bukan keturunan dari bangsa Arab atau Nabi Ismail.

Mereka dengan picik mengingkari kebenaran yang sudah jelas-jelas disampaikan dalam kitab suci mereka sendiri.

Baca Juga: Link Tes Ujian Kemalasan, Buruan Coba dan Cek Seberapa Malasnya Kamu

Karena itu Allah SWT kemudian mengabadikan kisah ingkar mereka dalam firman berikut:

وَلَمَّا جَاۤءَهُمْ كِتٰبٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْۙ وَكَانُوْا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۚ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ مَّا عَرَفُوْا كَفَرُوْا بِهٖ ۖ فَلَعْنَةُ اللّٰهِ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ

Artinya, “Dan setelah sampai kepada mereka Kitab (Alquran) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sedangkan sebelumnya mereka memohon kemenangan atas orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka laknat Allah bagi orang-orang yang ingkar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 89) (Ibnu Nashiruddin ad-Dimasqi, Jami’ul Atsar fi Maulidin Nabiyyil Mukhtar, 2009: juz I, halaman 35-36).

Baca Juga: Muso Pimpinan PKI, Keluarga Santri yang Tega Membunuh Para Kiai Demi Tegaknya Komunis

Demikian paparan sekilas mengenai tanggapan dan reaksi orang Yahudi saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat.***

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler