Abu Nawas Membawa Ibu Palsunya di Hadapan Raja Demi Dapatkan Hadiah Besar Darinya

23 September 2022, 21:21 WIB
Abu Nawas Membawa Ibu Palsunya di Hadapan Raja Demi Dapatkan Hadiah Besar Darinya /Youtube/@humorsufiofficial

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas yang bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami hidup sezaman dengan Raja Harun Al Rasyid.

Harun Al Rasyid merupakan raja Bani Abbasiyah di Baghdad, Irak. Sementara Abu Nawas merupakan tokoh sufi juga penyair yang masyhur cerdik dan cerdas.

Di samping kecerdasan dan kecerdikannya, Abu Nawas juga dikenal sosok yang humoris. Sehingga tak sedikit masyarakat yang mengagumi sifat humorisnya tersebut yang mampu membuat orang lain tertawa.

Baca Juga: Karomah Wali Allah, Pemuda Ini Ditakdirkan Bahagia Sejak dalam Kandungan Ibunya

Abu Nawas sosok yang dikenal memiliki banyak siasat dan akal untuk lolos dari segala tipu daya lawan serta ujian Raja.

Dikisahkan pada suatu hari Sang Raja meminta untuk menghadirkan Ibu Abu Nawas di hadapannya, meski Raja tahu bahwa ibu Abu Nawas telah lama meninggal dunia.

Pada suatu pagi yang cerah Abu Nawas berkunjung ke istana karena dipanggil untuk menemani Sang Raja yang ingin dihibur oleh Abu Nawas.

Baca Juga: Aksi Abu Nawas Jual Matahari, Guna Mengkritik Infrastruktur Negara

Sesampainya di istana mereka berbincang-bincang dengan riang gembira. Setelah sekian lama berbincang, tiba-tiba saja Raja menguji kepandaian Abu Nawas.

"Wahai Abu Nawas besok bawalah ibumu ke istanaku. Nanti engkau akan aku beri hadiah 100 Dinar," tutur Raja Harun Al-Rasyid kepada Abu Nawas.

Mendengar penuturan Sang Raja, Abu Nawas sangat kaget. Pasalnya Abu Nawas tahu bahwa Rajanya mengetahui bahwa ibunya telah lama meninggal dunia, bahkan Raja ikut melayat ke rumah Abu Nawas.

Baca Juga: Jawaban Cerdas Abu Nawas , Lebih Memilih Kekayaan daripada Kebijaksanaan

Namun, karena iming-iming hadiah yang sangat besar itu Abu Nawas tidak menolak permintaan Sang Raja, Ia bahkan menyetujui permintaan Raja tersebut.

Sesampainya di rumah, Abu Nawas mencari seorang wanita tua yang bersedia bekerja sama untuk dijadikan Ibunya dan dibawa ke istana.

Setelah lama mencari, akhirnya orang yang diinginkan Abu Nawas menemukan orang yang cocok untuk dijadikannya ibu.

Abu Nawas pun menjelaskan maksud kedatangannya kepada perempuan tua itu. Abu Nawas juga berjanji akan membagikan hadiah yang akan diterimanya dengan adil separuh separuh.

Tanpa memikirkan matang-matang, perempuan tua itu pun menyetujui permintaan Abu Nawas.

Pada keesokan harinya pagi-pagi sekali Abu Nawas sudah sampai di istana sambil menggendong seorang perempuan tua.

"Wahai Abu Nawas diakah ibumu?," tanya Sang Raja.

"Benar tuanku, inilah Ibuku beliau sudah tua dan kakinya lemah sehingga hamba harus menggendongnya ke istana," tutur Abu Nawas.

"Benarkah engkau ibunya Abu Nawas, awas ya kalau bohong maka akan aku hukum dirimu," kata Raja kepada perempuan tua itu.

Begitu mendengar ucapan Rajanya perempuan tua itu pun ketakutan, sehingga Ia melupakan janjinya pada Abu Nawas dan membuat pengakuan yang sebenarnya bahwa semua itu adalah sandiwara.

Raja Harun Al-Rasyid pun tertawa dan Ia mengatakan akan menghukum Abu Nawas dengan 100 kali pukulan karena telah berbohong.

"Karena engkau berjanji kepadaku akan membawa ibumu ke sini aku akan berjanji akan memberimu hadiah 100 Dinar, akan tetapi engkau tidak bisa memenuhi janjimu oleh karena itu engkau harus dihukum dengan 100 kali pukulan," kata Raja kepada Abu Nawas.

Dalam kondisi terdesak itu Abu Nawas dengan kembali memutar otak agar terhindar dari hukuman dari Sang Raja.

"Wahai tuanku hamba berjanji dengan perempuan itu akan membagi hadiah yang akan Paduka berikan dengan sama rata. Karena sekarang hamba dihukum 100 kali pukulan biarlah yang 50 pukulan saya terima, sedangkan yang 50 pukulan lagi tolong diberikan kepada perempuan tua itu," kata Abu Nawas.

"Jangankan dipukuli 50 kali dipukul satu kali saja perempuan tua ini tidak akan mampu berdiri," kata Sang Raja.

Dengan melihat keadaan yang ada, akhirnya Raja memutuskan bahwa uang 50 Dinar itu diberikan kepada perempuan tua itu.

Mendengar hal itu Abu Nawas pun memprotes Rajanya

"Ampun beribu ampun Paduka jika Ibuku telah mendapatkan hadiah dari Paduka tidak adil kiranya kalau anaknya ini dilupakan begitu saja," protes Abu Nawas.

"Ya sudah baiklah terimalah pula bagianmu ini," kata raja sambil memberikan uang 50 Dinar kepada Abu Nawas.

Itulah kisah kecerdikan Abu Nawas dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Al Fathan

Tags

Terkini

Terpopuler