Malaikat Maut Batal Mencabut Nyawa Wali Allah yang Satu Ini, Siapa Sosok Wali Allah Ini?

24 Agustus 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Abdurrahman Wahid atau Gus Dur./ /Instagram.com/gusdur.ig

PORTAL MAJALENGKA – Orang-orang yang memiliki kedekatan khusus dengan Allah SWT atau para Wali Allah selalu punya kisah menakjubkan.

Baik dalam kondisi normal atau dalam kondisi yang sudah terdesak.

Kisah para Wali Allah tercatat dalam beberapa buku dan sebagian hanya diwariskan melalui lisan saja.

Baca Juga: Saat Gus Dur Tidak Bisa Selamat dari Mitos Kutukan Negeri Firaun

Banyak kisah menakjubkan dari para Wali Allah, seperti ada yang selamat dari maut saat sudah dipastikan meninggal dunia.

Para Wali Allah ini selalu memberikan pelajaran bahwa dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT akan membuat segala masalah yang ada menjadi mudah.

Bahkan hal yang mengerikan sekali pun mampu dilewati saat kita dekat dengan Allah SWT.

Baca Juga: CERDAS! Hanya Abu Nawas yang Berani Mengangkat Masjid Atas Perintah Raja Harun Ar Rasyid

Seperti salah satu kisah Wali Allah yang tidak jadi meninggal dunia, padahal tim medis memberikan pernyataan bahwa orang tersebut sudah tidak lama lagi akan meninggal dunia karena kondisi fisik yang begitu lemah dan mengkhawatirkan.

Sosok wali Allah yang selamat dari maut itu adalah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, presiden ke empat negara republik Indonesia dan ketua umum PBNU.

Kisah itu bermula pada suatu malam, Hasyim Wahid, adik bungsu Gus Dur sedang menunggunya di kantor.

Gus Dur ke kamar mandi di seberang koridor kantornya di gedung PBNU. Setelah sekian lama, ia tak muncul juga.

Baca Juga: RAJA JIN KAGUM! Berikan Bonus Ganda untuk Abu Nawas Berkat Kejujurannya Memilih Sebuah Kapak

Karena tak dapat menunggu lagi, Hasyim dan beberapa orang lainnya membuka paksa pintu kamar mandi dan mendapatkan Gus Dur tak sadarkan diri di lantai.

Saudaranya yang lain, dr. Umar Wahid, dipanggil dan Gus Dur dilarikan ke rumah sakit.

Umar mengumpulkan teman-temannya dan malam itu ahli bedah syaraf terbaik di Indonesia berkumpul di rumah sakit untuk berunding dengan Umar.

Baca Juga: Alasan Gus Dur Menyesal Ketika Mengeluarkan Dekrit Presiden Membubarkan DPR-MPR Bikin Geleng Kepala

Tampaknya Gus Dur tak akan bertahan hidup. Tekanan darahnya meningkat hingga ke taraf fatal dan denyut nadi serta tanda-tanda vital lainnya menunjukkan ia nyaris menghadapi maut.

Gus Dur didiagnosis menderita stroke berat. Satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan melakukan pembedahan darurat dengan memasukkan pipa plastik guna mengeluarkan cairan dari tengkorak kepalanya.

Namun, malam itu tak mungkin dilakukan pembedahan, karena bila dilakukan bisa mengakibatkan kematian.

Baca Juga: Saat Gus Dur Tidak Bisa Selamat dari Mitos Kutukan Negeri Firaun

Mereka memutuskan menunggu hingga pagi keesokan harinya. Ketika pagi tiba, Umar meminta para ahli bedah syaraf untuk melakukan pembedahan.

Mereka protes karena bagi mereka, hal ini mengandung banyak risiko dan sang pasien akan meninggal di meja operasi.

Umar mengatakan, Kami berutang untuk memberi kesempatan kepadanya. Kakak saya sering kali keluar dari situasi sulit secara mengejutkan. Paling tidak, kita harus memberi kesempatan kepadanya.

Baca Juga: MENAKJUBKAN! Keindahan Alam di Area Pemakaman Habib Keling yang Tidak Ditemukan di Area Pemakaman Lain

Kita harus mengoperasinya. Ketika tim bedah berkumpul di ruang bedah, setiap orang merasakan dekatnya malapetaka dan hampir merasa pasti Gus Dur tak akan keluar dari ruang bedah itu dalam keadaan hidup.

Namun di luar perkiraan, operasi berjalan lancar. Beberapa jam kemudian, ia menunjukkan sedikit tanda tanda kesembuhan.

Keesokan harinya, Gus Dur telah mampu berbicara dengan tamu-tamunya dan kelihatan ia telah melewati serangan stroke dan bedah otak dengan sangat baik.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku 99+ bukti Gus Dur wali

Tags

Terkini

Terpopuler