Kontroversi dan Teka-Teki Makam Syekh Siti Jenar, Wali Yang Dianggap Ajaranya Sesat

12 Agustus 2022, 11:05 WIB
Kontroversi dan Teka-Teki Makam Syekh Siti Jenar, Wali Yang Dianggap Ajaranya Sesat /SS YouTube Barley Prayudhya

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Siti Jenar atau dikenal Syekh Lemah Abang yang dalam sejarah Walisongo, ajarannya sesat sampai saat ini makamnya masih menjadi kontroversi.

Berbeda dengan makam Wali Songo yang jelas letak bangunan beserta kisah-kisah yang melingkarinya, makam Syaikh Siti Jenar secara tepat belum bisa dipastikan keberadaannya.

Misalnya, Masyarakat Cirebon memiliki anggapan bahwa makam Syaikh Siti Jenar terletak di kompleks pemakaman Kemlaten di kota Cirebon.

Baca Juga: Anak Sunan Kalijaga, Sunan Panggung Berguru Pada Syekh Siti Jenar Berakhir Dibakar Oleh Sultan Demak

Sedangkan sebagian masyarakat yang lain menganggap makam Syaikh Lemah Abang di bukit Amparan Jati tak jauh dari makam Syaikh Datuk Kahfi.

Berbeda dengan penduduk Jepara yang meyakini bahwa makam Syaikh Lemah Abang alias Syaikh Siti Jenar terletak di desa Lemah Abang, Jepara.

Begitu juga dengan penduduk Mantingan dan belakangan penduduk Tuban, meyakini bahwa makam Syekh Lemah Abang terletak di daerah mereka.

Baca Juga: Benarkah Sunan Kalijaga Menikahi Anak Syekh Siti Jenar? Berikut Penjelasannya

Sementara itu Agus Sunyoto dalam Atlas Walisongo mengutip sumber cerita tutur penganut Tarekat Akmaliyah, yaitu tarekat yang dibawa oleh Syekh Siti Jenar, makam tokoh tersebut dinyatakan hilang karena sesuai wasiat yang bersangkutan.

Bahwa syekh Siti Jenar pernah berpesan kepada para pengikutnya agar kuburnya kelak tidak diberi tanda supaya tidak dijadikan peziarahan.

Begitu juga dengan buku kerajaan Cirebon yang ditulis oleh Didin Nurul Rosyidin bahwa makam Siti Jenar sengaja ditiadakan agar untuk menghindari kemusyrikan dari pengikutnya. 

Baca Juga: KH FUAD HASYIM MARAH pada Gus Dur, Gara-gara Goyang Ngebor Inul Daratista, Dikisahkan Gus Muwafiq

Meski tidak ada makam yang benar-benar akurat sebagai makam Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Siti Jenar, namun masyarakat menjadikan makam-makam yang ada di berbagai tempat tersebut sebagai tempat peziar.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler