Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Para Pejuang Gunakan Bahasa Walikan, Apa Itu?

10 Agustus 2022, 11:15 WIB
Ilustrasi pahlawan - Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Para Pejuang Gunakan Bahasa Walikan, Apa Itu? /Freepik

PORTAL MAJALENGKA - Sejarah bangsa Negeri ini dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para Pahlawan.

Indonesia memiliki masa lalu yang penuh dengan darah dan keringat, sehingga para generasi bangsa wajib untuk meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan perang.

Bukan saja darah dan keringat, namun pikiran pun menjadi peran yang sentral dalam perjuangan karena menjadi ide yang dapat direalisasikan dalam mengusir penjajah, contohnya adalah bahasa walikan.

Baca Juga: GUS BAHA: Rosulullah SAW Cinta Rakyat Indonesia dan Angka Keramat Kemerdekaan RI

Bahasa walikan merupakan bahasa khusus yang digunakan oleh para pejuang nasionalis di Malang dalam berkomunikasi.

Hal ini dilakukan oleh kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK) untuk menghindari kebocoran informasi akibat adanya mata-mata dan penyusup.

Kala itu banyak sekali informasi yang bocor ke tangan penjajah karena adanya mata-mata Belanda yang berasal dari orang kita sendiri.

Baca Juga: KONTAK BATIN Gus Dur dan Habib Luthfi bin Yahya, Kisah Wali Sakti

Komunikasi menggunakan bahasa Jawa menjadi sangat hati-hati dan tidak bebas, karena para mata-mata pasti akan mengetahui dan kemudian membocorkannya.

Suyudi Raharno salah seorang pejuang GRK memberikan gagasan tentang cara berkomunikasi di kalangan para pejuang kemerdekaan.

Atas dasar gagasan tersebut maka terciptalah bahasa walikan. Secara sederhananya, bahasa walikan diterapkan dengan membalik kosakata yang ada.

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya Ungkap Rahasia Nabi Hijrah ke Kota Tua 3000 Tahun Sebelum Masehi

Namun karena aturan bahasa ini sangat longgar, sehingga dalam perkembangannya, penggunaan bahasa ini menjadi amat luas dalam penggunaanya.

Contohnya adalah kata Belanda dalam bahasa Jawa disebut londo, hal ini dirasa cukup sulit ketika harus diucapkan secara terbalik.

Contoh lain adalah kata Polisi, tidak dibalik menjadi isilop, namun penggunaanya cukup dengan kata Silop.

Di luar dugaan para pejuang kala itu, ternyata penggunaan bahasa walikan ini cukup efektif mengelabui penjajah, sehingga dengan mudah dapat mengetahui mana kawan dan mana lawan.

Terkadang perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah penuh trik-trik khusus yang kemungkinan hanya di antara mereka saja yang dapat memahaminya.

Namun itulah kecerdasan para Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang patut kita lanjutkan perjuangannya melalui prestasi dan mengharumkan Negeri ini.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube MONDAY TV

Tags

Terkini

Terpopuler