Keramat Wali Allah, Kisah Kyai As’ad Situbondo Buat Ciut Nyali Tentara Jepang

6 Agustus 2022, 16:00 WIB
Kyai As'ad pernah membentak dan berhasil mengusir tentara Jepang dari Jawa Timur. /Tangkapan layar kanal YouTube/DUA AUFA

 

PORTAL MAJALENGKA - Suatu ketika di masa penjajahan Jepang, Kyai As’ad beserta para pejuang yang lain hendak mengusir tentara Jepang di daerah Garahan.

Dengan adanya beberapa kali pertemuan secara internal, maka disepakati akan mengadakan pertemuan antara Barisan Pelopor dengan pihak Jepang.

Hari perundingan pun tiba, ribuan anggota Pelopor dengan pedang terhunus tampak siap mematahkan tentara Jepang jika tidak mau hengkang dari Garahan.

Dengan teriakan merdeka dan kumandang Takbir Allahu akbar, mereka menyambut kedatangan Kyai As’ad bersama rekannya Soerjadi, Kyai Dhofir, dan Kyai Munir.

Baca Juga: Keramat Wali Allah, Kisah Kyai As’ad dan Pendaratan Helikopter Presiden Soeharto

Sekitar pukul 08.00 WIB, dimulailah perundingan antara pihak Jepang dan masyarakat Besuki. Dari pihak masyarakat yang pertama angkat bicara adalah Soerjadi.

Seperti sudah diduga sebelumnya, bahwa Soerjadi meminta agar tentara Jepang segera meninggalkan Garahan.

Namun pihak Jepang tetap bersikukuh mempertahankan posisinya, kemudian Kyai Munir angkat bicara dan hasilnya tetap sama.

Tentara Jepang tetap tidak mau mengubah pendiriannya. Sebagai wakil rakyat, keempat tokoh itu merasa mulai dilecehkan.

Baca Juga: Karomah Wali Allah, Kisah Pertemuan Seorang Wanita dengan Kyai As'ad di Tahun 2011

Segera Kyai Dhofir tampil menggantikan Kyai Munir, namun yang terjadi tentara Jepang malah berkoar akan menembak jika masih dipaksa hengkang dari Garahan.

Khawatir misi pengusiran gagal, Kyai As’ad kemudian mencoba angkat bicara. Disinilah terjadi perdebatan sengit antara Kyai As’ad dan pihak Jepang.

Pihak Jepang ngotot bertahan karena mengaku panglimanya sudah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soekarno.

“Saya tidak tahu Panglima, Saya juga tidak tahu Soekarno, Negeri ini milik Bangsa Indonesia, bukan milik Jepang dan bukan milik Soekarno. Kamu semua harus segera meninggalkan Negeri ini,” sentak Kyai As’ad sambil menggebrak meja.

Baca Juga: Gus Baha Sebut Waktu Paling Utama untuk Berdoa, Apa Pun yang Jadi Hajat Mudah Terkabul

Ini memang sungguh di luar dugaan, gertakan Kyai As'ad saat itu ternyata cukup ampuh. Beberapa wakil Jepang yang berunding kala itu langsung gemetar dan bersedia menandatangani persetujuan pemulangan tentara Jepang hari itu juga.

Setelah penandatanganan pemulangan, Barisan Pelopor melucuti senjata tentara Jepang. Sesudah itu mereka diangkut ke Tutul, yaitu sebuah tempat berhentinya kereta api di wilayah Jember.

Dari Tutul mereka diangkut dengan kereta api menuju Surabaya, semua persenjataan dan gudang amunisi dikuasai Barisan Pelopor, termasuk gudang logistik.

Baca Juga: RAHASIA Sholat Sunnah Tahajud Diungkap Gus Baha

Begitulah kisah keberanian Kyai As’ad dalam mengusir penjajah Jepang di wilayah Garahan. Semoga bermanfaat dan menjadi semangat di dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi

Tags

Terkini

Terpopuler