Ilmuan Muslim AL KALASADI, Sang Dewa Matematika yang Menciptakan Notasi-notasi Pecahan Moderen

4 Agustus 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi. AL KALASADI, Sang Dewa Matematika yang Menciptakan Notasi-notasi Pecahan Moderen // pexels/ Katerina Holmes

PORTAL MAJALENGKA - Namanya ialah Abu Hasan Ali Muhammad bin Al-Kurashi Al-Basri Al-Kalasadi. Ia lahir di daerah Baza (Basta), Spanyol pada abad 15.

Ia dikenal sebagai "Resi" Matematika yang inovatif, selain itu ia juga dikenal ahli hukum.

Pada awalnya Al Kalasadi hanya menekuni beberapa subyek pelajaran di kampung halamannya, misalnya dengan mengikuti semacam kursus-kursus literer dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan faraid (matematika kewarisan).

Baca Juga: Siapa Artis yang Main di Film Pengabdi Setan 2, Apakah Ibu Ayu Laksmi Datang Lagi?

Semua itu di bawah ajaran Ali bin Musa. Setelah itu ia putuskan untuk lengkang ke ibukota Granada untuk belajar kepada Abu Ishak Ibrahim bin Futuh dan Imam Abdullah Al-Sarakusti.

Dari beberapa guru yang disebutkan tadi Al-Kasadi banyak menerima pengajaran khusus dan terancang kedepan. Abu Ishak membimbing Al-Kalasadi memasuki dunia filsafat.

Sedangkan As-Sarakusti memberi pengajaran Al-Kasadi dengan segala rupa ilmu hukum Islam melalui tinjauan dari berbagai segi. Setelah dirasa cukup ia hijrah ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji sambil memperdalam dan memperkaya ilmu serta wawasan.

Baca Juga: Momentum Kemerdekaan, Santri Tasawuf Underground Lakukan Perjalanan Kaki 513 KM ke Gunung Jati dan Suryalaya

Dalam persoalan soal-soal notasi pecahan-pecahan, Al-Kalasadi adalah orang yang pertama yang menggunaka simbol-simbol yang kini digunakan secara luas.

Ia dikenal sebagai cendekiawan kelas wahid yang ekstra produktif meneruskan sejumlah besar karya berbobot berat dalam berbagai ragam tema bahasan.

Nama besarnya kian makin melambung sebagai kombilator berciri khas tersendiri, dengan performance yang berani tampil berbeda dalam karya-karya illuminatifnya.

Baca Juga: Harga Tiket dan Jadwal Nonton Film Pengabdi Setan 2 di Bioskop Cirebon, 4 Agustus 2022

Karya-karya Al-Kalasadi antara lain:

a. Dalam bidang Aritmatika dan Aljabar

1. "Gunyat dhawi'l albab fi sharh Kash al-Jilbab".

2. "Inkishaf al-Jilbab 'an Funun al-Hisab".

3. "Kanun al-Hisab wa Qunyat dhawi'il albab".

4. "Kashf al-Asrar 'an 'ilm al-Ghubar".

5. "Kashf al-Jilbab 'an 'ilm al-Hisab".

Baca Juga: Tayang Hari Ini! Film Pengabdi Setan 2 Ungkap Nasib Keluarga Rini setelah Kepergian Ibu

6. "Risalahm fi ma'ani 'i-Kasr wa'l bast".

7. "Risala fi ma'rifat istakhraj al-murakkab wa al basit".

8. "Sharh al-Urjuza al-Yasminiyya"

9. "Sharh dhawat al-Asma"

10. "Sharh Talkhis Ibnu al-Banna"

11. "Tabsirat al-Mubtadi bi'i Kalam al-Hindi".

12. "Al-Tabsira al-Wadiha fi Masa'il al-'Adad al-La'iha"

Baca Juga: Misteri Asal Usul Putri Cantik Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan yang Melegenda

 

b. Dalam bidang fara'id

1. "Bughyat al-Muhtadi wa Ghuniyayt al-Muntahi".

2. "Al-Daruri fi 'ilm al-Muwarith".

3. "Al-Khulliyat fi al-fara'id".

4. "Lubab Takib al-Mawaris wa Muntahii Ukul al-Bawahith".

5. "Al-Mustawfi Masa'il al-Hawfi".

6. "Sharh al-Fara'id".

7. Dua buku "Sharh" dari "Tilimsaniyya".

8. "Takrib al-Mawarith wa Tanbih al-Bawaith".

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Sunan Gunung Jati Dimakamkan di Atas Gunung

c. Dalam bidang Hadits Hukum (Madzhab) Maliki

1. "Ashraf al-Masalik ila Madzhab Malik".

2. "Hidayat al-Anam li Sharh Kawaid al-Islam".

3. "Sharh al-Burda".

4. "Sharh Hikam Ibnu Ata Allah".

5. "Sharh al-ahwal al-Saniyya fi al-Hadith"

6. "Sharh al-ahwal al-Saniyya fi al-Hadith".

7. "Sharh Hubb al-Azhar".

8. "Sharh Mukhtashar Khalil".

9. "Sharh Majaz al-Barri".

10. "Sharh Majaz Abi Amr bin Manazur fi Asma al-Rasul".

11. "Sharh Majaz al-Kurtubi".

12. "Sharh Ar-Risalah".

Baca Juga: Inspektur Kemensos Ungkap Temuan Lain di Lokasi Timbunan Beras di Depok: Ada Bau Telur Busuk

d. Dalama bidang bahasa ilmu persajakan dan lain sebagainya

1. "Ghuniyat al-Nuhat".

2. "Sharh al-Jarruaniya".

3. "Sharh al-Jumal (al-Zajjaji)".

4. "Sharh Mulhat al-Irab".

5. "Mukhtasar fi al-Arud".

6. "Sharh al-Khasrajiyya".

7. "Buku komentar tehadap Elsagoga".

8. "Sharh" dari "Urjuza" nya Ibnu Futul tentang konstrlasi.

9. "Rihla".

Baca Juga: Mensos Risma: Timbunan Beras Bantuan di Depok Rusak karena Kehujanan Jadi Tanggung Jawab JNE

Al-Kalasadi sendiri dalam kapasitas sebagai intelektual tinggal diam melainkan menghadapi semua itu.

Dengan gaga berani ia bersama-sama dengan rakyat lain ia melakukan "bela negara" guna menegakan dan harga diri bangsanya. Ia mencoba untuk menggalang sistem pertahanan dan kemanan terpadu dengan memobilisasi segenap potensi kekuatan.

Cendekiawan yang bijak ini meninggal dunia di Ifrikiya di Bedja pada 15 Dzulhijja 891/1 Desember 1486.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku 125 Ilmuan Muslim Pengukir Sejarah

Tags

Terkini

Terpopuler