Kanjeng Nabi Muhammad Emosional saat Bertemu Nabi Ibrahim, Kisah Para Nabi dan Wali

5 Juli 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi. Kanjeng Nabi Muhammad Emosional saat Bertemu Nabi Ibrahim, Kisah Para Nabi dan Wali /Pixabay/matponjot/

PORTAL MAJALENGKA -Nabi Muhammad digambarkan emosional saat bertamu Nabi Ibrahim sewaktu Isra Miraj.

Isra Miraj adalah perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW yang salah satunya mendapatkan perintah Salat lima waktu.

Dari sekian banyak kisah Mi'raj Nabi Muhammad SAW, ada beberapa kisah yang tidak banyak yang tahu, atau jarang diceritakan.

Baca Juga: Karomah Wali, Mbah Hasyim Asy'ari Lakukan Hal Ini untuk Kembalikan Rumah Doyong Menjadi Tegak

Salah satunya reaksi Nabi Muhammad saat bertemu Nabi Ibrahim yang disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramahnya.

Seperti dikutip dari Channel Youtube Damar Qolbu, Sabtu 2 Juli 2022, Gus Baha menukil kitab Shahih Muslim halaman 83.

Gus Baha menceritakan antara lain kisah ketika Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam di langit terdekat.

Baca Juga: Karomah Wali Qutub Gresik, Keluarkan Seorang Anak yang Diculik Jin dari Sebuah Pohon Besar

Dikisahkan, Nabi Adam saat itu ketika menoleh ke kanan terlihat senang dan bahagia tapi ketika menoleh ke kiri terlihat sedih dan menangis.

Saat itu Nabi Muhammad pun bertanya kepada Malaikat Jibril yang mendampinginya, terkait dengan Nabi Adam.

Jibril pun menjelaskan, bahwa yang ada di kanan adalah anak Adam yang ahli surga dan yang di kiri adalah anak cucu Adam yang ahli neraka.

Baca Juga: LUAR BIASA, Santri Langsung Kena Jewer Mbah Hasyim Asy'ari, Karomah Wali Bisa Baca Isi Hati Seseorang

Gus Baha melihat, betapa susahnya menjadi Nabi Adam karena tidak memiliki pilihan. Anak cucunya ditakdir menjadi orang yang baik dan orang yang tidak baik.

Gus Baha melanjutkan, artinya kalau ada peristiwa sosial yang satu benar dan yang satu salah, sejatinya semua anak cucu Nabi Adam.

Untuk itulah Nabi Adam kadang-kadang tersenyum kadang menangis.

"Dari peristiwa itu yang kemudian menambah kearifan Nabi Muhammad SAW."

Setelah bertemu dengan Nabi Adam, Rasullah naik terus sampai bertemu dengan Nabi Musa As. Nabi musa itu nabinya Bani Israel.

Nabi Musa dikenal sebagai Nabi yang suka protes.

"Tapi ya itu apa-apa yang dilakukan orang soleh itu pasti berkah," ucap Gus Baha.

Saat bertemu itulah, Nabi Musa bertenya kepada Rasullah SAW.

"Dapat apa kamu ya Muhammad" kemudian dijawab oleh Nabi Muhammad, dapat 50 waktu Salat.

Mendengar hal itu Nabi Musa pun protes dengan mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW.

"Umat saya itu lebih gagah-gagah tapi tidak ada yang mampu, maka kamu harus meminta keringanan" kata Nabi Musa.

Kemudian oleh Allah SWT mendapatkan potongan lima, sehingga menjadi 45 salat, kemudian dipotong lagi hingga sampai 9 kali diberi potongan, sampai menjadi Salat lima waktu seperti yang apa kita kerjakan sekarang.

Sampai Rasulallah bertanya sama Malaikat Jibril, Ya Jibril bagaimana dengan gaya komplainya Nabi Musa itu.

Jawabnya Malaikat jibril, "Allah senang dengan sikap Musa."

"Ini penting saya utarakan, Allah itu suka dengan orang yang lemah le.but seperti Nabi Ibrahim, tapi Allah juga suka dengan orang yang suka komplain demi hal yang hak.

Kita jadi mendapatkan salat lima waktu itu juga berkahnya dari komplainya Nabi Musa," tutur Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan, banyak diceritakan kitab hadist, komplain Nabi Musa menjadi dasar ilmu fikih yang luar biasa.

Salah satunya dicontohkan ketika Nabi Musa ngaji dengan Nabi Khidir kemudian dalam perjalanan Nabi Khidir itu diberikan perahu.

Tapi di tengah perjalanan perahu tersebut dilubangi. Kemudian Nabi Musa komplain, kenapa perahu pemberian warga di lubangi.

"Dalam kitab Fatkhul Bari', kompain nabi menjadi fikih yang luar biasa. Karena apa, karena dalam fikih itu kita tidak boleh membiarkan sesuatu yang buruk.

Dan prilaku Nabi Khidir yang melubangi perahu adalah prilaku buruk, meskipun Nabi Khirid memiliki maksud yang baik," jelasnya.

Setelah bertemu Nabi Musa, Nabi Muhammad kemudian melanjutkan dan sampailah bertemu dengan Nabi Ibrahim.

Menurut Gus Baha pertemuan Nabi Muhammad dan Nabi Musa ini menarik dan unik.

Hal itu karena dari sekian peristiwa langit, ketika Rasullah bertemu Nabi Ibrahim yang dikatakan pertama kali adalah Saya (Muhammad) adalah cucu yang paling mirip beliu (Ibrahim).

Pertemuan ini membuat Nabi Muhammad SAW merasa sangat senang sekali, karena memiliki hubungan emosional yang luar biasa.

"Kita tahu, akhirnya dari semua syariat kita (Islam) Agama leluruh kita adalah agama Ibrahim," tutur Gus Baha.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Damar Qolbu

Tags

Terkini

Terpopuler