PORTAL MAJALENGKA - Mbah Kholil Bangkalan dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang konon memiliki sejumlah karomah.
Mbah Kholil Bangkalan disebut juga sebagai salah satu Wali Allah. Banyak orang-orang datang kepadanya untuk meminta solusi permasalahan hidupnya.
Berbagai kalangan memang kerap datang kepada wali Mbah Kholil Bangkalan untuk meminta petunjuk, tak terkecuali seorang Polisi.
Baca Juga: SOSOK ASLI ABU NAWAS Sang Wali Sufi, Hingga Imam Syafi'i Ikut Sholati Jenazah Karena Puisinya
Dikisahkan pada suatu hari seorang Polisi yang berkunjung kepada wali Mbah Kholil Bangkalan. Polisi ini hendak berkeluh kesah karena tidak berhasil menangkap seorang penjahat yang telah mengganggu kenyamanan di daerahnya.
Pihak kepolisian sangat kewalahan menghadapi penjahat yang satu ini. Penjahat yang diburunya itu dikenal piawai dalam melakukan persembunyian. Padahal polisi telah melakukan berbagai upaya, namun hasilnya nihil.
Kedatangan Polisi ke wali Mbah Kholil Bangkalan tersebut atas rekomendasi komandannya setelah melakukan musyawarah.
Setibanya di hadapan wali Mbah Kholil Bangkalan, Polisi itu menceritakan maksud dan tujuannya.
"Mohon petunjuk pak Kiai," kata Polisi.
Sang Kiai Mendengar secara seksama dengan sorot mata yang tajam. Sesaat kemudian, wali Mbah Kholil Bangkalan memanggil santrinya dan menyuruhnya untuk membeli obat pencuci perut.
Dengan sigap, santri itu pun melaksanakan perintah wali Mbah Kholil Bangkalan. Beberapa saat kemudian, santri itu kembali dengan membawa obat pencuci perut.
Selanjutnya obat tersebut diserahkan kepada Polisi itu.
"Ayo minum obat pencuci perut ini," perintah wali Mbah Kholil Bangkalan.
Tentu saja hal tersebut membuat Polisi itu terbengong-bengong, ia tidak habis pikir mengapa diberi obat pencuci perut.
"Kenapa aku disuruh minum obat ini? apa hubungannya dengan pencarian penjahat?," tanya Polisi dalam hati.
Namun dengan tekad bulat, akhirnya Polisi itu meminum obat pencuci perut itu juga. Setelah selesai minum, Polisi itu langsung disuruh pulang oleh wali Mbah Kholil Bangkalan dengan menggunakan kendaraan umum.
Setelah Polisi pamit kepada wali Mbah Kholil Bangkalan, obat pencuci perut itu bereaksi. Seketika, perut Polisi itu terasa mulas dan ingin buang air besar.
Akhirnya, karena tidak kuat menahan mulas, Polisi itu turun di tengah jalan yang dekat dengan sungai. Ia kemudian menuju sungai untuk buang hajatnya.
Di telusurilah jalan yang curam hingga sampai ke bawah oleh Polisi itu. Ketika sampai di tepi sungai, ia melihat sesuatu yang mencurigakan di rerimbunan pohon.
Polisi itu pun menelisik, dan benar saja, ternyata ia menemukan penjahat yang dicarinya selama ini.
Baca Juga: Keramat Wali, Rasulullah SAW Ulurkan Tangan dari Dalam Kubur Gapai Tangan Syekh Ahmad Rifa’i
Dengan sigap, Polisi itu menangkap penjahat buruannya, dan tentu memberinya hadiah borgol.
Keberhasilannya dalam menangkap maling itu menjadikannya Polisi itu berpikir tentang pemberian obat pencuci perut wali Mbah Kholil Bangkalan.
Polisi pun berkesimpulan bahwa rupanya ini jalan yang harus ditempuh untuk menangkap si penjahat itu.***