Inilah Guru Besar Sunan Gunung Jati, Syekh Datuk Kahfi yang Sakti dan Alim

31 Januari 2022, 19:08 WIB
Inilah Guru Besar Sunan Gunung Jati, Syekh Datuk Kahfi yang Sakti dan Alim /Instagram/ @cirebonexotic

PORTAL MAJALENGKA-Sunan Gunung Jati merupakan salah satu dari sembilan wali sanga yang menyebarkan ajaran Agama Islam.

Menurut catatan sejarah ada beberapa guru besar Sunan Gunung Jati yang terkenal dengan kesaksian dan keilmuannnya.

Salah satu guru  besar Sunan Gunung Jati adalah Syekh Datuk Kahfi yang juga sebagai bapak mertuanya.

Baca Juga: Legenda Terciptanya Puser Bumi Gunung Jati dan Kesaktian Syekh Datuk Kahfi

Syekh Datuk Kahfi adalah pendahulu Walisongo di tanah Cirebon Jawa Barat yang dikenal dengan nama Syekh Nurjati.

Syekh Datuk Kahfi dikenal dengan karomah dan keilmuannya sehingga Sunan Gunung Jati berguru padanya.

Dahulu kala, Syekh Datuk Kahfi diperintah Raja Baghdad untuk berdakwah di tanah Jawa.

Baca Juga: RAHASIA RITUAL Prabu Siliwangi di Mata Air Istana Ghaib Sebelum Tirakat

Ia yang berangkat bersama rombongan dari Baghdad sebanyak 10 pria tiba di Muara Jati.

Rombongan ini diterima penguasa Pelabuhan Muarajati yaitu Ki Gedeng Tapa sekitar tahun 1420 masehi.

Ia mendapatkan izin dari Ki Gedeng Tapa untuk bermukim di daerah Pesambangan di sebuah bukit kecil yang bernama Giri Amparan Jati.

Baca Juga: Rahasia di Balik Keramik-keramik Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Ada Cerita Cinta Putri Ong Tien Nio

Di tempat baru tersebut Syekh Datuk Kahfi mulai berdakwah mengajak masyarakat untuk mengenal dan memeluk agama Islam.

Setelah mendengar tentang agama baru itu orang-orang berdatangan dan menyatakan diri untuk masuk Islam dengan tulus dan ikhlas.

Semakin hari semakin banyak orang yang menjadi pengikut Syekh Datuk Kahfi untuk memeluk agama Islam.

Baca Juga: Misteri Tanjakan Batu Babi di Jalan Raya Cirebon-Kuningan, Ada Siluman dari Lereng Gunung Ciremai

Dalam interaksinya dengan masyarakat sekitar akhirnya ia menikah dengan Hadijah yang merupakan cucu Haji Purwa Galuh atau Raden Bratalegawa.

Haji Purwa  Galuh merupakan orang pertama yang pergi berhaji dari Tatar Pasundan yang saat itu masih bernama kerajaan Galuh.

Hadijah adalah janda dari seorang saudagar kaya raya Hadramaut, dengan pria tersebut Hadijah tidak dikaruniai Putra.

Setelah pria itu meninggal Hadijah memperoleh seluruh harta warisan kemudian ia bersama kedua orang tuanya pulang ke kerajaan Galuh dan menetap di dukuh Pesambangan.

harta warisan tersebut digunakan Hadijah bersama suami barunya yaitu Syekh Datuk Kahfi untuk membangun sebuah pondok pesantren yang bernama Pesambangan Jati.

Adapun para murid Syekh Datuk Kahfi diantaranya pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rarasantang putra dan putri dari Sang Penguasa Pajajaran Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.

Karena kealiman dan keikhlasan beliau dalam menyebarkan agama Islam banyak cerita tentang Karomah atau kelebihan beliau yang diluar Nalar.

Konon karena Karomah dan kesaktian yang dimiliki Syekh Datuk Kahfi beliau menjadikan puser bumi yang berada di Gunung Jati sebagai tempat duduknya.

Dari tempat duduknya itulah terpancar sinar dari dalam bumi yang menghadap kepermukaan tanah pulau Jawa.***

Disclaimer: kisah di artikel ini dikutip dari satu versi. Membuka kemungkinan adanya perbedaan dari sumber kisah lainnya.

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Bujang Gotri

Tags

Terkini

Terpopuler