Tu yang bersifat Ketidak baikan disebut dengan nama Sang Manikmaya. Demikianlah, Sanghyang Wenang dan Sang Manik maya pada hakikatnya adalah sifat saja dari Sanghyang Tunggal.
Baca Juga: Baju Kuning Sunan Gunung Jati Diambil Gadis Cantik, Kisah Cinta Pertama di Kebun Cempaka Putih
Karena itu, baik Sanghyang Tunggal, Sanghyang Wenang, maupun Sang Manikmaya pada dasarnya bersifat gaib, tidak dapat didekati dengan panca indra maupun dengan akal pikiran.
Sanghyang Tunggal hanya diketahui sifat-Nya saja. Oleh karena Sanghyang Tunggal dengan dua sifat utama itu bersifat gaib,
Untuk dapat memuja-Nya dibutuhkan sarana-sarana yang bisa didekati pancaindra dan alam pikiran manusia.
Demikian sedikit mengenal tentang ajaran leluhur penduduk pribumi Nusantara, yaitu ajaran Kapitayan atau yang sekarang masih dianut oleh Suku Baduy ajaran Sunda Wiwitan.
Baca Juga: Tanpa Egy dan Witan, Hasil Laga Persahabatan Timnas Indonesia vs Bangladesh Berakhir Imbang
Kemiripan antara ajaran Kapitayan memiliki kesamaan identik dengan ajaran yang dianut suku Baduy sekarang yaitu Sunda Wiwitan atau percaya terhadap Sanghyang Tunggal. Wallahu alam bishowab.***