PORTAL MAJALENGKA - Fenomena "Kekaisaran Sunda" yang belakangan kembali terjadi dan menjadi sorotan masyarakat dinilai menciderai kebudayaan.
Minimnya literasi mengenai kesundaan para oknum-oknum tersebut telah menciderai kebudayaan.
"Sehingga malah terkesan mengolok-olok Sunda," ungkap anggota Daya Mahasiswa Sunda (Damas) Cabang Bogor, Jawa Barat, Yulia Nasari dilansir dari Antara.
Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Tembus 1,7 Juta, Satgas Waspada Mutasi Virus Asing
Masyarakat dihebohkan peristiwa penertiban kendaraan berplat nomor SN 45 RSD dengan identitas kendaraan yang diterbitkan oleh Negara Kekaisaran Sunda Nusantara.
Sebelumnya, masyarakat juga sempat dihebohkan dengan Kerajaan Sunda Empire yang mengklaim memiliki kuasa atas bangsa-bangsa di dunia.
"Itu merupakan orang yang tak paham kebudayaan, untuk itu pemerintah harus lebih membumikan kembali nilai-nilai budaya, sehingga menambah literasi masyarakat terhadap budaya sunda agar masyarakat pun tidak salah kaprah dan ikut-ikutan terpengaruh," terangnya.
Baca Juga: 75 Persen Miliki Wilayah Lautan, Indonesia Serius Kembangkan Ekonomi Biru
Mahasiswi Universitas Djuanda (Unida) Bogor itu khawatir, rentetan peristiwa tersebut membuat masyarakat antipati pada kebudayaan sunda.
Editor: Muhammad Ayus
Sumber: ANTARA