Kang Emil Tidak Mau Warga Rebana Metropolitan Cuma Jadi Office Boy

20 November 2020, 13:15 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak ingin masyarakat di kawasan Rebana Metropolitan hanya jadi penonton /ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

PORTAL MAJALENGKA – Pemprov Jawa Barat (Jabar) terus berupaya mendatangkan investasi ke wilayahnya khususnya kawasan industri dan perkotaan baru yang dinamai Rebana Metropolitan.

Ridwan Kamil mengatakan dirinya tidak ingin masyarakat lokal di kawasan Rebana Metropolitan, hanya menjadi penonton saat daerah tersebut berkembang pesat 10 hingga 30 tahun ke depan.

“Jadi suplai makanan bukan dari lokal, warganya jadi satpam, jadi office boy. Itu saya enggak mau. Setiap investor yang datang ke Jawa Barat harus bermitra dengan perusahaan lokal di Jawa Barat. Saya tidak mau Rebana berkembang dalam 10 hingga 30 tahun tapi masyarakat lokal hanya jadi penonton,” katanya.

Baca Juga: Kertajati Industrial Estate Majalengka (KIEM) Rebana Metropolitan Sebagai Masa Depan Ekonomi Jabar

Agar hal tersebut tidak terjadi, dia meminta kepada bupati dan wali kota yang wilayahnya masuk kawasan Rebana Metropolitan  menyiapkan sumber daya manusia yang andal agar bisa ikut serta dalam kawasan tersebut.

Kepada bupati dan wali kota, gubernur minta menyiapkan SDM-nya, seperti membuat SMK aero di Majalengka, SMK maritim di Kabupaten Subang, dan SMK petrokimia di Indramayu.

“Jadi mari kita bekerja sama sebagai tim super untuk menjadikan Rebana Metropolitan sebagai kawasan terbaik dalam pembangunan kawasan urban di Indonesia,” kata dia.

Baca Juga: Majalengka Jadi Bagian Rebana Metropolitan, Buka Lapangan Kerja 4 Juta Lebih

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) Yuddy Renaldi menambahkan, pihaknya sudah memberikan dukungan untuk pengembangan kegiatan ekonomi terutama pelaku usaha kecil di wilayah Jawa Barat.

Salah satu dukungan tersebut adalah memberikan pembiayaan, pelatihan maupun pendampingan usaha mikro melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat terpadu (BJB Pesat), untuk melahirkan wirausaha baru dan meningkatkan kapasitas usaha.

Program yang bertujuan untuk menciptakan bibit UMKM unggulan selama masa pandemi Covid-19 ini bersinergi dengan dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra), UMKM Juara, One Village One Company (OVOC), dan One Pesantren One Product.

Baca Juga: Siap-siap! Kawasan Rebana Metropolitan dan Ciayumajakuning Akan Serap 4,3 Juta Tenaga Kerja

Untuk pemberdayaan ekonomi melalui BJB Mesra, bank menyalurkan kredit program untuk segmen mikro yang tinggal di lingkungan sekitar rumah ibadah dengan realisasi penyaluran hingga saat ini telah mencapai Rp10 miliar.

Tujuan program ini antara lain memberantas praktik rentenir dan menyediakan solusi pembiayaan, menyiapkan lapangan pekerjaan dan memperluas akses perbankan bagi sektor UMKM.

Selain itu juga meningkatkan portofolio kredit UMKM yang sehat, dan melakukan pemberdayaan untuk meningkatkan kelas pelaku usaha serta peluang usaha baru.

Baca Juga: Rebana Metropolitan Jadi Prioritas West Java Investment Summit 2020

“Melalui program yang dilakukan evaluasi secara berkala, peningkatan skala usaha sudah dirasakan oleh pelaku UMKM dengan adanya kenaikan pertumbuhan kredit UMKM dibandingkan tahun lalu sebesar 12,4 persen,” kata Yuddy.

Kedepannya, Bank BJB akan memperluas akses pembiayaan melalui sistem digitalisasi kredit UMKM untuk menggapai potensi di pelosok pedesaan tanpa harus mendatangi kantor layanan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Kawasan Metropolitan Rebana, Polman Bandung Bikin Kampus II di Kota Cirebon

BJB juga menciptakan bisnis matching antar pengusaha UMKM maupun marketplace dan offtaker, dan menyiapkan display produk UMKM binaan agar penjualan pelaku usaha UMKM dapat meningkat.

“Bank BJB juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan fintech dan market placemaupun aggregator dengan tujuan dapat meningkatkan penjualan produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM,” tambah Yuddy. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler