Apakah Prabu Siliwangi Seorang Muslim? Begini Penjelasan Singkatnya!

16 Desember 2023, 08:00 WIB
Petilasan Tapak Kaki dan Kujang Prabu Siliwangi di Keramat Prabu Gede Pandeglang /YouTube Syaechu Rizal /

PORTAL MAJALENGKA - Diketahui bahwa Prabu Siliwangi merupakan salah seorang penguasa Kerajaan Pajajaran yang sekarang menjadi wilayah Jawa Barat.

Prabu Siliwangi juga memiliki banyak keturunan yang dikemudian hari menjadi ulama besar.

Salah satu keturunan Prabu Siliwangi yang menjadi ulama besar adalah Sunan Gunung Jati yang menyebarkan Islam di wilayah Jawa Barat.

Baca Juga: Sedang Berlangsung! Babak Audisi Dangdut Academy 6 Episode Ke-3 Jumat 15 Desember 2023, Tonton Cepat

Dilansir dari buku Pakuan Pajajaran di Tengah Pusaran Sejarah Dunia (2010:275), keislaman Prabu Siliwangi menjadi sebuah kontroversi.

Kerajaan Pajajaran dikenal sebagai kerajaan Hindu pada masanya seiring dengan sedikitnya catatan yang menjelaskan ajaran yang dianut oleh Prabu Siliwangi.

Catatan yang tersebar adalah Pajajaran merupakan kerajaan Hindu dan ada pula yang menjelaskan bahwa Prabu Siliwangi menganut ajaran Sunda Wiwitan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dengan Jargon Sat Set: Harus Rasional, Kebijakan Bagus Lanjutkan, yang Belum Perbaiki

Namun sebuah kontroversi sejarah mencuat tatkala Prabu Siliwangi diketahui menikah dengan Nyi Subang larang.

Pasalnya dalam sejarah dikatakan bahwa Nyi Subang Larang merupakan seorang muslimah, murid dari Syekh Quro.

Dari keturunan Nyi Subang Larang pulalah, Sunan Gunung Jati lahir dari sorang ibu bernama Nyi Mas Rara Santang anak dari Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Duh Gagal Dapat Tiga Poin! Persima Majalengka Kembali Tumbang oleh Tim PSGC Ciamis di Liga 3 Seri 1 Jabar

Para sejarawan yang meyakini bahwa Prabu Siliwangi merupakan seorang penganut Islam memiliki alasan tersendiri.

Alasan pertama, dalam ajaran Islam tidak diperkenankan menikah beda ajaran seperti Islam dengan Hindu sebagai contohnya.

Terlebih para ulama berpendapat bahwa boleh menikah berbeda ajaran asalkan si pengantin laki-laki merupakan seorang muslim.

Baca Juga: Alberto Rodriguez Ogah Kecolongan Gol Lagi saat Persib Bandung Berhadapan Bali United di Laga Tandang

Dilanjutkan bahwa si pengantin perempuan jikalau bukan muslim maka harus seorang ahlul kitab atau menganut ajaran Injil atau Taurat ajaran Nabi Isa dan Nabi Musa.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa laki-lakinya haruslah seorang muslim dan tidak dibenarkan jika laki-lakinya seorang non muslim.

Dalam kasus Nyi Subang Larang dan Prabu Siliwangi, pendapat sejarawan yang pro dengan keislaman Prabu Siliwangi melandaskan pada hukum tersebut.

Baca Juga: 1 Jadwal Penerbangan Pesawat Melayani Malam Hari di BIJB Kertajati, Jumat 15 Desember 2023, Rute ke Mana It

Terebih lagi yang menikahkan adalah Syekh Quro yang menjadi guru Nyi Subang Larang dan merupakan seorang ulama terkemuka serta sudah mumpuni dalam ilmu dan pengetahuan hukum Islam.

Alasan kedua, dalam sejarahnya diyakini bahwa Prabu Siliwangi meminang Nyi Subang Larang dengan sebuah benda bernama Lintang Kerti Jejer Saratus.

Lintang Kerti Jejer Saratus adalah sebuah benda yang disebut tasbeh saat ini dan benda tersebut didapatkan dari seorang ulama asal Makkah bernama Syekh Maulana Jafar Sidiq.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru, Brand Lokal dan UMKM Fashion Alami Peningkatan 6 Kali Lipat di Shopee 12.12 Birthday Sale

Tasbeh tersebut dijelaskan dalam buku yag sama diperoleh oleh Prabu Siliwangi setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat dan digunakan untuk berdzikir.

Alasan berikutnya, diketahui bahwa Prabu Kian Santang mengejar kakeknya yakni Prabu Siliwangi hingga ke hutan Sancang.

Dalam hukumnya, Islam tidak memaksakan seseorang untuk menganut ajaran Islam kecuali atas keinginan hati.

Baca Juga: Bali Juaranya! Cek Jadwal Penerbangan Pesawat di BIJB Kertajati Majalengka, Jumat 15 Desember 2023

Sedangkan Prabu Kian Santang adalah seorang penyebar agama Islam kala itu yang sudah mempelajari syariat dan hukum keislaman.

Jadi, pendapat yang mengatakan Prabu Kian Santang mengejar kakeknya untuk diislamkan bisa disangkal dengan adanya pendapat tersebut.

Alasan selanjutnya yang menguatkan kembali adalah adanya toleransi untuk menganut ajaran yang diyakini masyarakat di Pajajaran.

Baca Juga: Yes Ada Rute ke Malaysia! Catat Jadwal Penerbangan Pesawat BIJB Kertajati Jumat, 15 Desember 2023

Toleransi ini sampai kepada para cucu Prabu Siliwangi utamanya keturunan dari Nyi Subang Larang yang kemudian dikenal sebagai penyebar ajaran Islam hingga saat ini.

Toleransi di tanah Pajajaran kala itu memberikan sebuah petunjuk baru bahwa Prabu Siliwangi merupakan penganut Islam seiring dengan menjamurnya Islam di Pajajaran kala itu.

Dalam buku yang sama dituliskan bahwa Pajajaran tidak menghilangkan ajaran Sunda Wiwitan karena berlaku sebagai adat-budaya yang berfungsi untuk menyeimbangkan kekuatan alam.

Baca Juga: Ada Rute Medan-Majalengka Hari Ini, Cek Jadwal Penerbangan di BIJB Kertajati Jumat, 15 Desember 2023

Itulah sekilas tentang penjelasan dan alasan yang mengatakan bahwa Prabu Siliwangi merupakan sorang muslim.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Pakuan Pajajaran

Tags

Terkini

Terpopuler