5 Fakta Unik Suku Baduy Banten, Warisi Ajaran yang Dianut Prabu Siliwangi

23 Juni 2022, 08:00 WIB
Suku Baduy Luar Bertugas Jadi Penamping Suku Baduy Dalam. /Tangkapan layar/YouTube Gritte Agtha

PORTAL MAJALENGKA - Suku Baduy menjadi salah satu suku yang ada di Indonesia, konon suku Baduy ini memiliki hubungan dengan Prabu Siliwangi.

Ajaran Sanghyang atau Sunda Wiwitan adalah ajaran yang dianut oleh Suku Baduy yang juga pernah dianut oleh Prabu Siliwangi.

Asal usul suku Baduy sendiri menurut satu versi adalah dari keturunan cucu Prabu Siliwangi yaitu Prabu Pucuk Umun dan Pasukannya yang memilih tinggal di pedalaman Banten.

Baca Juga: Wali Sakti dari Tanah Sunda Bungkam Mulut Kapten Sombong, Jejak Penerus Sunan Gunung Jati

Suku Baduy terbagi dalam dua golongan yang disebut dengan Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Perbedaan yang paling mendasar dari kedua suku ini adalah dalam menjalankan pikukuh atau aturan adat saat pelaksanaannya.

Baduy dalam masih memegang teguh adat dan menjalankan aturan adat dengan Baik, Namun sebaliknya tidak dengan saudaranya Baduy Luar.

Baca Juga: RONGGO WARSITO, Santri Super Nakal yang Disanksi Berat Kiainya, Kisah Penerus Walisongo

Masyarakat Baduy Luar sudah terkontaminasi dengan budaya luar, selain itu juga Baduy Luar sudah menggunakan barang elektronik.

Baduy Luar juga menggunakan sabun diperkenankan ketua adat yang disebut Jaro, untuk mengaktifitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Selain itu Baduy Luar juga menerima tamu yang berasal dari luar Indonesia, mereka diperbolehkan mengunjungi hingga menginap di salah satu rumah warga Baduy Luar.

Baca Juga: Raja Macan Putih Gaib dan Sekawanannya yang Menyerang Prabu Siliwangi Berbalik Jadi Pengawal Setia

Berikut ini 5 fakta unik tentang Suku Baduy Banten.

1. Hemat dan Gemar Berjalan Kaki

Tidak menggunakan kendaraan seperti motor ataupun mobil tidak membuat suku Baduy Dalam merasa terasing dari dunia luar.

Suku Badui Dalam selalu berjalan kaki apabila mengunjungi kerabatnya yang tinggal di kota besar.

Bahkan untuk berjualan hasil ladang dan kerajinan tangan khas suku Baduy Dalam.

Baca Juga: Sejak Peristiwa Ini, Tuan Guru Turmudzi Badruddin Makin Percaya Kewalian Gus Dur

2. Kekayaan Tidak Dilihat dari Bentuk Rumah

Tidak seperti orang yang tinggal di kota pada umumnya yang memiliki rumah besar Selalu identik dengan orang kaya. Berpangkat tinggi dan dipandang banyak orang.

Lain halnya dengan suku Baduy Dalam yang bentuk rumahnya hampir serupa satu sama lainnya.

Yang membedakan status kekayaan mereka adalah tembikar yang dibuat dari Kuningan yang disimpan di dalam rumah.

Semakin banyak tembikar yang disimpan menandakan status keluarga tersebut semakin tinggi dan dipandang orang.

Baca Juga: SUBHANALLAH! Kewalian Gus Dur Pernah Diuji oleh Santri Ini

3. Gemar bergotong-royong.

Sifat gotong royong selalu diterapkan oleh suku Baduy Dalam, pada saat mereka harus berpindah tempat dari satu wilayah ke wilayah lain yang lebih subur.

Sebagai suku nomaden tidak memiliki tempat tetap, dan menganut sistem ladang terbuka. Membuat suku Baduy Dalam hidup saling membantu.

Baca Juga: KUJANG PUSAKA Sakti Milik Prabu Siliwangi Kakek Sunan Gunung Jati Jadi Simbol Jawa Barat (2)

4. Ayam Merupakan Makanan Mewah.

Tidak seperti masyarakat pada umumnya yang biasanya menyediakan menu ayam pada setiap makanan yang disajikan.

Tidak begitu dengan suku baduy Dalam, walaupun kita bisa menemukan ayam berkeliaran bebas di kampung, bukan berarti ayam bisa menjadi makanan sehari-hari

Suku Baduy Dalam hanya menyantap hidangan ayam setidaknya Satu bulan sekali.

Kadang ayam bisa dinikmati hanya pada saat upacara-upacara besar seperti pernikahan dan kelahiran.

Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun Ke-61, Relawan di Cirebon Sampaikan Ucapan Selamat dan Gelar Perayaan

5. PUUN

Layaknya presiden di kampung Baduy Dalam setiap suku yang tinggal di Indonesia pasti memiliki kepala adat, yang berfungsi mengatur warganya.

Begitu juga suku baduy Dalam, yang memiliki kepala adat yang biasa dipanggil Puun.

Puun adalah orang yang memiliki kelebihan yang berbeda dibanding warga biasa, tugas dari Puun yaitu menentukan masa tanam dan panen, menerapkan hukum adat kepada warganya.

Baca Juga: Mbah Maimun Zubair Usir Santri Barunya Jika Tidak Mau Mengaku, Kisah Penerus Walisongo di Tanah Jawa

Selain itu juga Puun bisa mengobati yang sakit. Dan hanya orang-orang yang memiliki kepentingan khusus yang bisa bertemu Puun.

Itulah beberapa keunikan yang dimiliki oleh Suku Baduy Dalam Banten.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Dokter Aruna

Tags

Terkini

Terpopuler