INILAH KARAKTER Jiwa Kepemimpinan Prabu Siliwangi, Kesatria Arif dan Bijaksana

8 Juni 2022, 09:30 WIB
Kesaktian Prabu Siliwangi /Instagram @sindungmart/

PORTAL MAJALENGKA - Para ahli sejarah dan legenda rakyat menjelaskan sosok Prabu Siliwangi, padanya memiliki sifat-sifat luhur yang patut ditiru oleh keturunan dan rakyatnya.

Prabu Siliwangi memiliki sifat mengayomi, peduli dengan rakyat kecil, membangun kesejahteraan masyarakat, berani menghadapi tantangan, sikap toleransi, melindungi wilayah, dan kesatria.

Pertama Mengayomi, yaitu sikap pemimpin yang menjadi dambaan. Bersikap asih, tidak semena-mena, tidak menzhalimi. Karena itu pula Prabu Siliwangi dicintai rakyat Pasundan dan menjadi cerita rakyat yang diceritakan turun-temurun.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Mencari Nur Muhammad, Beda Rute dengan Sang Ibu Nyimas Rara Santang

Kedua, Peduli dengan rakyat kecil. Hal ini seperti yang disebutkan dalam Wangsit Siliwangi, juga Wasiat Prabu Wastukancana. Isinya tentang sikap peduli kepada rakyat kecil, tidak
boleh semena-mena atau menindas rakyat.

Ketiga, Membangun kesejahteraan rakyat. Diceritakan, di zaman Prabu Siliwangi berkuasa jumlah rakyat ibukota Pajajaran hingga puluhan ribu jiwa.

Ada yang menyebutnya sebagai kota kedua terpadat di Pulau Jawa, setelah Demak. Jumlah penduduk padat biasanya karena perekonomian di tempat itu maju.

Baca Juga: INILAH PUSAKA Prabu Siliwangi Keris Naga Runting

Keempat, Berani menghadapi tantangan. Saat terjadi konflik internal di tubuh keluarga kerajaan, atau konflik dengan pihak-pihak lain, Prabu Siliwangi menghadapinya. Sampai di sana muncul ilmu tentang “Strategi Perang Orang Sunda”.

Kelima, Sikap toleransi. Prabu Siliwangi menikah dengan Subang Larang yang beragama Islam, dan membolehkan anak-anaknya memeluk agama Islam. Ini termasuk sikap toleransi yang langka sejak zaman itu.

Keenam, Melindungi wilayah. Dalam menghadapi konflik dengan pihak-pihak luar Prabu Siliwangi berusaha melindungi wilayahnya.

Baca Juga: Gumpalan Tanah Keramat hingga Biji Padi, 4 Jimat di Makam Sunan Gunung Jati yang Bisa Dibawa Pulang

Ada yang mengatakan, awalnya Kerajaan Pajajaran berada di Galuh Ciamis, lalu nantinya berpindah ke Bogor. Mungkin saja ini sebagai strategi untuk mempertahankan wilayahnya.

Ketujuh Sikap ksatria. Akhir kehidupan Prabu Siliwangi tidak jelas, kapan dan bagaimana wafatnya.

Ada yang mengatakan, ketika Kerajaan Pajajaran mengalami masalah sangat pelik dari sisi internal dan eksternal, Prabu Siliwangi tidak menginginkan ada konflik lebih banyak menimpa rakyatnya.

Untuk menghindari konflik, dia dan beberapa pengikutnya memilih mengasingkan diri ke hutan.

Baca Juga: INILAH ASAL-USUL Pusaka Kujang Prabu Siliwangi Memiliki Simbol Pulau Jawa

Bila dalam diri pemimpin masa kini ada sifat-sifat seperti itu, insya Allah dia akan menjadi pemimpin yang handal, dicintai, dan teladan.

Demikian tujuh karakter dan kepemimpinan seorang Prabu Siliwangi yang hingga kini diceritakan turun temurun.

Disclaimer: Portal Majalengka hanya sekadar menfinformasikan bagi pembaca dari berbagai sumber.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler