INILAH KISAH PRABU SILIWANGI dan Cucunya Sunan Gunung Jati Membangun Peradaban Cirebon

4 April 2022, 09:15 WIB
ILustrasi Prabu Siliwangi Raja Pajajaran /Screenshot Youtube Keramat Wali /

PORTAL MAJALENGKA - Di zaman modern seperti ini, banyak masyarakat yang mulai meragukan kebenaran Prabu Siliwangi.

Portal Majalengka mengutip berbagai sumber, akan memberikan data penelusuran bukti kisah Prabu Siliwangi bersama Cucunya Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Bahkan keturunan Prabu Siliwangi hingga saat ini masih hidup dan menjadi suri tauladan bagi masyarakat Cirebon maupun Jawa Barat.

Baca Juga: Dewi Mandapa Menuntut Balas Dengan Cara Aneh Terhadap Sunan Gunung Jati Cucu Prabu Siliwangi Sultan Cirebon

Pertama, terdapat benda sejarah peninggalan Kerajaan Pajajaran termasuk minim ditemukan di tatar sunda.

Benda tersebut berupa artefak berbahan kayu yang mudah hancur. Artefak tersebut bisa ditemui di halaman komplek pemakaman Gunung Sembung tersimpan balai kayu tinggalan Pajajaran yang dinamakan Mande Pajajaran atau disebut juga Mande Jajar.

Bale tersebut berdasarkan sengakalan di salah satu tiang sakanya berbunyi Tunggal Boya hawarna Tunggal yang dapat ditafsirkan tahun 1401 saka (1479 M).

Baca Juga: DIDUGA KASUS SUBANG AKIBAT Berebut Yayasan dan Uang Ratusan Juta, Begini Tanggapan Para Saksi

Mande Pajajaran dibuat khusus oleh Kerajaan Pajajaran atas perintah Sri Baduga Maharaja atau mashyur dikenal Prabu Siliwangi sebagai tanda keprabon pada peristiwa pelantikan Pangeran Cakrabuana yang diangkat menjadi tumenggung setelah Pakuwuan Caruban Larang.

Mande Pajajaran tersebut berukuran 9.80 x 9.80 m. Tingginya 6.80 m, dengan tihang berjumlah 6 buah.

Tihang atas dan bawahnya diukir dengan pola hias kembang persegi dan motif tumbuhan.

Baca Juga: Air Wudhu Tertelan Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya

Motif ukiran ini juga menjadi salah satu bukti ragam hias peninggalan pajajaran yang masih bisa dilihat sampai saat ini. 

Mande Pajajaran ditempatkan di Amparan Jati yang sudah berdiri ada sejak 1400 saka berdasarkan sengkalan sirna tanana warna tunggal atau 1478 M.

Keberadaan Bale Pajajaran ini selain menjadi bukti sejarah tinggalan Kerajaan Pajajaran di Cirebon juga memberi gambaraan majunya tekhnik ukir kayu di masa Pajajaran.

Baca Juga: TERUNGKAP KASUS SUBANG Ternyata Para Saksi Dibayar, Begini Penjelasan Kades Indra Zaenal

Pada masa itu, Cirebon Larang berada dibawah pengawasan Kerajaan Galuh yang menginduk ke Pajajaran.

Raja yang berkuasa di Galuh adalah Prabu Jayaningrat, putra Prabu Ningratwangi (adik Jayadewata).

Jayaningrat melanjutkan kekuasaan ayahnya didampingi Arya Kiban sebagai patih merangkap penguasa Rajagaluh.

Prabu Siliwangi sebagai ayahanda dari Walangsungsang atau dikenal Pangeran Cakrabuana begitu terkesan yang mendengar Cirebon Larang semakin maju pesat dibawah pimpinan putranya.

Baca Juga: Menelan Air Ludah Apakah Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan, Begini Kata Buya Yahya

Wilayah pajajaran di pesisir Cirebon yang awalnya terserak dalam kerajaan-kerajaan kecil seperti Wanagiri, Surantaka dan Singapura dapat dipersatukan dibawah satu kepemimpinan Cakrabuana. 

Loyalitas dan pengabdian Pangeran Cakrabuan terhadap Pajajaran sebagai induk kerajaan tetap terjaga.

Cirebon tetap mengirim Bulu Bekti (upeti) berupa garam dan terasi. Maka Prabu Siliwangi akhirnya mengutus Tumenggung Jayabaya yang didampingi empat puluh orang pengawalnya membawa tandha keprabon dari pajajaran  kepada Pangeran Cakrabuana.   

Baca Juga: Tiga Menu Buka Puasa Ramadhan 1443 H, Ayam Saus Tiram, Bakwan Goreng, dan Kolak

Tandha Keprabon  tersebut berisi keputusan Raja Pajajaran yang merubah status Caruban Larang dari sebuah Pakuwan menjadi Ketumenggungan. 

Atas dasar itu Pangeran Cakrabuana dinaikkan statusnya dari seorang kuwu menjadi tumenggung dengan gelar Tumenggung Sri Mangana.

Peristiwa pengangkatan Pangeran Cakrabuana menjadi tumenggung dituliskan dalam Naskah Purwa Caruban Nagari dengan bunyi kalimat:  

Baca Juga: Jangan Lewatkan Sahur, Inilah Beberapa Manfaatnya Buat Kesehatan

Raja Sunda manungsung suka riniking krama, matangnya Pangeran Cakrabuana, kinanaken ka twangga dumadi tumenggung Carbon, sang prabhu motus tumenggung jagabaya lawan kawula bulanira, nikang duta sang prabhu amawa patanda kaprabon lawan anarikmana kacakrawartyan mandala, Pangeran Cakrabuana Sinungan Pasenggahan Sri Mangana.‛

Pangeran Cakrabuana atau Walangsungsang memiliki Adik bernama Rara Santang.

Mereka bersua belajar agama Islam di Cirebon kepada Syekh Nurjati  Ketika Walangsungsang dan Rara Santang beribadah Haji. Raja Mesir saat itu berniat menikahi Rara Santang dan menetap disana.

Walangsungsang menikahi Nyi Mas Endang Geulis dan memiliki anak bernama Pakungwati.

Baca Juga: Menyantap Sahur Sebaiknya di Akhir Waktu, Berikut Penjelasannya

Yang kemudian Rara Santang yang juga bernama Syarifah Muda’im memiliki anak bernama Syarif Hidyatullah yang kelak dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Sepulang ke Cirebon, Sunan Gunung Jati akhirnya menikahi Nyi Pakungwati dan memimpin Cirebon menggantikan Pamannya Pangeran Cakrabuana.

Sunan Gunung Jati pun menikahi banyak wanita dan memiliki banyak keturunan hingga sekarang.

Sebagai Cucu Prabu Siliwangi, Sunan Gunung Jati menjadi pemimpin yang mampu mensejahterakan masyarakat dan menjadikan Cirebon sebagai pusat peradaban Islam di Nusantara.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 2 Ramadhan 1443 H, 4 April 2022 Wilayah Bandung Raya

Hingga kini, keturunan Prabu Siliwangi dari istrinya Nyai Subang Larang masih hidup dan menetap di Cirebon, Banten dan beberapa daerah lainnya.

Untuk dapat mengetahui bukti keberadaan dan kebenaran Prabu Siliwangi bisa datang ke Cirebon dan berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati.

Disana terdapat bangunan peninggalan kerajaan Galuh Pakuan Padjajaran yang dipimpin Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 2 dan 3 Ramadhan 1443 H, 4 dan 5 April 2022 Wilayah Ciayumajakuning

Disclaimer: Portal Majalengka hanya sekadar menfinformasikan bagi pembaca dari berbagai sumber dan referensi.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler