Pulau Ini Mirip Onigashima One Piece, Masyarakatnya Terisolasi dan Berani Hidup di Tengah Gunung Berapi

- 3 Februari 2023, 12:35 WIB
Pulau Ini Mirip Onigashima One Piece, Masyarakatnya Terisolasi dan Berani Hidup di Tengah Gunung Berapi.
Pulau Ini Mirip Onigashima One Piece, Masyarakatnya Terisolasi dan Berani Hidup di Tengah Gunung Berapi. /Tangkapan layar/YouTube WOU RYU!ONLY in JAPAN

PORTAL MAJALENGKA - Jepang merupakan salah satu negara yang berada di kawasan cincin api Pasifik seperti Indonesia.

Karena kondisi geografisnya tersebut, Jepang memiliki banyak gunung berapi aktif yang dapat ditemukan di negara Sakura ini.

Namun menariknya, ada satu pulau di Jepang di mana penduduknya hidup berdampingan dengan gunung berapi aktif.

Pulau tersebut bernama Aogashima. Pulai ini dapat dikategorikan sebagai salah satu pulau paling ekstrem untuk ditinggali.

Baca Juga: One Piece Episode 1049: Kembalinya Luffy dan Naga Merah Muda Momonosuke Serangan Balik yang Epic!

Aoghashima merupakan sebuah pulau vulkanik yang terletak di selatan Jepang yang jaraknya sekitar 358 km dari selatan Tokyo dan bagian dari kepulauan Izu.

Aogashima adalah pulau berpenghuni paling selatan dan terisolasi yang secara politik dan administratif merupakan bagian dari Jepang. Akan tetapi, secara geografis wilayah, pulau ini bukan bagian dari kepulauan Jepang.

Pulau-pulau tersebut berbatasan dengan laut Filipina timur laut dan terletak tepat di utara kepulauan Bonin yang diperintahkan oleh Jepang.

Baca Juga: Mengenal Nyai R Djuaesih, Tokoh Pendiri Muslimat NU yang Memperjuangkan Hak Perempuan

Pulau Aogashima memiliki topografi yang menarik. Karena pulau ini dikelilingi oleh tebing yang membuat bentuknya mirip dengan mangkuk besar.

Jika dilihat dari atas, bentuk pulau Aogashima ini mirip sebuah mangkuk besar yang dikelilingi oleh tebing tinggi dan terjal.

Aogashima nampak mirip seperti pulau Onigashima yang ada pada Anime One Piece. Mungkin saja Oda Sensei terinspirasi dari pulau ini.

Pulau yang mirip Onigashima ini terbentuk oleh 4 buah kaldera atau lubang besar seperti kuali yang saling tumpang tindih yang berarti terdapat kaldera di dalam kaldera.

Baca Juga: OLEH-OLEH Khas Demak yang Wajib Kamu Bawa Pulang, Dijamin Rasanya Enak dan Mengecewakan

Topografi pulau Aogashima yang unik ini disebabkan letusan dasyat Gunung berapi pada tahun 1785, yang kemudian membentuk kaldera di Pulau ini. Akibat letusan tersebut pulau Aogashima tidak dihuni oleh manusia selama 50 tahun.

Pulau Aogashima sendiri bukanlah sebuah pulau dengan gunung berapi. Akan tetapi pulau tersebut adalah gunung berapi itu sendiri. Kendati demikian, masih ada saja orang yang berani menghuninya.

Selain itu, walaupun sangat terisolasi dari pusat kota di Jepang, namun pulau dengan panjang 3,5 km dan lebar 2,5 km ini masih ditinggali sekitar 206 orang warga. Mereka bisa dibilang sangat berani.

Pulau Vulkanik Aogashima ini terakhir kali meletus pada tahun 1785. Sebanyak 140 orang tewas atau setengah populasi penduduk pada masa itu.

Baca Juga: Cetak Gol di Laga Debut Liga 1 BRI, Egy Maulana Vikri Gagal Menangkan Dewa United atas Madura United

Namun peristiwa tersebut tidak membuat mereka takut. Malahan mereka kembali menjadikan pulau ini sebagai rumah.

Mereka (warga) mungkin telah tenang sejak letusan terakhirnya. Namun Aogashima adalah gunung aktif dan hanya menunggu waktu sampai waktunya menunjukan lagi letusannya yang berbahaya.

Akan tetapi untungnya vulkanologi saat ini telah mengalami banyak kemajuan. Sehingga mereka dapat medapat peringatan dini tentang potensi adanya letusan.

Hal tersebut membuat masyarakat yang tinggal di Aogashima tidak perlu khawatir akan letusan gunung.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Khas Pasuruan yang Tidak Boleh Dilewatkan, Rasanya Enak Banget!

Sejarah pemukiman manusia di Aogashima belum diketahui secara pasti. Sebagian besar orang di Aogashima adalah orang Jepang.

Pulau ini disebutkan dalam catatan periode Edo mengalami beberapa kali aktivitas Vulkanik. Di antaranya pada tahun 1652 dan dari tahun 1670 hingga tahun 1680.

Saat ini pulau Aogashima hanya memiliki satu toko, satu kantor pos, dua bar, satu sekolah dasar dan satu sekolah menengah.

Karena sering dijadikan tujuan wisata, di pulau ini juga terdapat beberapa penginapan kecil sederhana yang nyaman.

Baca Juga: Peringati 1 Abad NU, PCNU Kabupaten Cirebon bakal Gelar NU Bersholawat Bersama Habib Syekh

Sedangkan sebagian besar penduduknya tinggal di dinding kawah. Umumnya mereka hidup dari bertani meskipun ada di antaranya yang hidup dengan menjadi pegawai pemerintahan.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x