Dikutuk karena Uji Coba Peluncuran Rudal Balistik, Korea Utara Tuding AS Standar Ganda

- 21 Oktober 2021, 21:31 WIB
Korea Utara tembakkan rudal balistik yang meluncur dari kapal selam.
Korea Utara tembakkan rudal balistik yang meluncur dari kapal selam. /dok. KCNA/

Sementara Korut membela tes yang diperlukan untuk pertahanannya sendiri. Serta menyalahkan Amerika Serikat atas meningkatnya ketegangan di kawasan itu. Korut menuduh AS "standar ganda" atas pengujian senjata.

"Ini adalah standar ganda. Yang jelas bahwa Amerika Serikat mencela kami karena mengembangkan dan menguji sistem senjata yang sama yang sudah atau sedang dikembangkannya. Dan itu hanya menambah kecurigaan pada ketulusan mereka. Setelah mengatakan bahwa mereka tidak memiliki permusuhan terhadap kami," kata juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan Kamis 21 Oktober 2021, yang dibawa oleh kantor berita negara, KCNA.

Baca Juga: Cara Bupati Nina Agustina Bakal Jadikan Mangga Indramayu Mendunia

AS dan DK PBB dapat menghadapi "konsekuensi yang lebih serius dan serius" jika mereka memilih perilaku yang salah, kata juru bicara itu, memperingatkan agar tidak "memainkan bom waktu."

Tidak ada pernyataan bersama pada akhir pertemuan DK PBB, baik China maupun Rusia. Dua anggota tetap Dewan Keamanan itu tidak angkat bicara.

Namun, beberapa negara lain bergabung dengan kecaman atas tindakan Pyongyang.

Baca Juga: Imam Shamsi Ali Sebut Rencana Penamaan Jalan Attaturk di Jakarta Mencurigakan

“Kami dengan tegas mengutuk tindakan provokatif ini yang merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Geraldine Byrne Nason, duta besar untuk Irlandia, yang bersama dengan Estonia bergabung dalam konfirmasi peningkatan kemampuan senjata Korea Utara.

Byrne mengatakan, peluncuran rudal kapal selam menggarisbawahi peningkatan lanjutan dari program nuklir dan balistik DPRK (Republik Demokratik Korea Utara), yang menyatakan ambisinya untuk memperoleh kemampuan nuklir berbasis laut.

Korea Utara dikenai sanksi yang diperketat pada tahun 2017, yang telah memukul impor minyak, serta ekspor batu bara, besi, ikan, dan tekstil.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah