Pemindahan pengungsi Rohingya dilakukan menggunakan dua unit bus dan beberapa kendaraan pendamping.
Proses pemindahan dilakukan secara ketat, para pengungsi terlebih dahulu melakukan rapid test untuk memastikan kesehatan mereka.
"Sebelum diberangkatkan, para pengungsi Rohingya tersebut menjalani rapid tes guna mencegah penyebaran COVI-19. Hasil pemeriksaan, semua pengungsi Rohingya yang dipindahkan dinyatakan nonreaktif," kata Marzuki.
Baca Juga: Berkat Unggahan Sosmed, Warga di Magelang Ditemukan setelah 30 Tahun Hilang
Internasional Organizational for Migration (IOM) sudah melaksanakan program perlindungan pengungsi di Indonesia sejak 1979 hingga sekarang.
"Selama ini dari informasi yang kami terima bahwa IOM sudah melaksanakan dan berpengalaman dalam menangani program perlindungan pengungsi sudah hampir 42 tahun," katanya.