Terbaru Kasus Subang: Siap-siap, Pelaku Semakin Tidak Tenang Ternyata Polisi Punya Bank DNA Para Saksi

- 17 Mei 2022, 21:00 WIB
Lokasi TKP pembunuh ibu dan anak anak di Subang Jawa Barat, inilah fakta fakta kenapa penyidik lambat mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat.
Lokasi TKP pembunuh ibu dan anak anak di Subang Jawa Barat, inilah fakta fakta kenapa penyidik lambat mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat. /DeskJabar/ Yedi Supriyadi/

PORTAL MAJALENGKA - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang memasuki babak baru dengan ditemukannya bukti penting.

Penemuan DNA asing di TKP pembunuhan bisa menjadi titik terang polisi untuk menetapkan tersangka.

Temuan tersebut diulas Anjas Asmara dosen di Thailand dalam Video YouTube dengan judul "TEMUAN BARU KA5US SUBANG !! DN4 P3LAKU SANGAT MIRIP DENGAN S4KSI INI ?? Part 248" yang tayang pada 16 Mei 2022.

Baca Juga: Terbaru Kasus Subang: Ada yang Deg-degan, Polisi Temukan DNA Pelaku di TKP Pembunuhan

Menurut Anjas ada perkembangan terbaru yang disampaikan dari Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto.

Benny Mamoto menyebutkan pencarian atau identifikasi menggunakan data ilmiah di kasus Subang ini dikatakan sudah maksimal.

"Kalau pendekatan secara scientific saya melihat sudah dilakukan secara optimal. Karena kami juga berdiskusi dengan kabpuslapor dengan jajarannya,

Baca Juga: Update Kasus Subang: Blak-blakan, Yosef Yakin Pembunuhnya Orang Ini

untuk mendiskusikan bagaimana sih penanganan kasus ini dan sebagainya," kata Benny Mamoto.

Anjas menyampaikan, mengenai DNA ada beberapa DNA asing yang ditemukan di lokasi kejadian.

Tapi permasalahannya adalah tidak ada data pembanding.

Baca Juga: Polisi Perpanjang Masa Penahanan Tiga Tersangka Investasi Bodong

Meski demikian, DNA tersebut tetap bisa jadi petunjuk yang sangat baik walaupun belum ada pembanding.

"Seperti diketahui DNA adalah kode genetik yang menjamin bahwa sel dari anak akan mewarisi karakteristik yang sama dari sel induknya," kata Anjas.

Selain itu DNA juga mengandung semua pengkodean genetik yang digunakan untuk mengontrol fungsi perilaku dan juga pengembangan suatu organisme hidup.

Intinya, persentase kemiripan suatu DNA antar individu bisa terdeteksi meskipun persentasenya sekecil apapun untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kekeluargaan bisa diketahui.

Apalagi penyidik mengatakan sudah membuat bank DNA khusus para saksi. Memang tidak semua saksi namun dari sekitar 70 persen saksi di kasus Subang sudah diambil DNA nya.

"Nah dari 70 persen bank DNA para saksi kasus Subang ini bisa dicek dengan dua atau tiga DNA asing yang belum ada pembandingnya tadi," kata Anjas.

Kata Anjas itu bisa dicocokkan mana persentase yang paling tinggi dengan DNA saksi saksi yang sudah diambil DNA nya.

Ketika DNA asing yang tidak ada pembandingnya, itu tetap memiliki kemiripan meskipun misalkan hanya sekian persen dengan DNA saksi.

Itu bisa dijadikan petunjuk dengan menelusuri apakah hubungan dari DNA asing di TKP yang tidak ada pembandingnya itu, dengan DNA saksi

Karena jangan pernah melewatkan apapun itu sekecil apapun petunjuk, karena bisa jadi petunjuk kecil tersebut bisa membawa pada petunjuk yang lebih besar.

"Ketika penelusuran hubungan kekeluargaan yang dicocokkan dari DNA asing dengan DNA para saksi dilakukan, di sana kita bisa saja mendapatkan saksi atau petunjuk baru," kata Anjas.

Kenapa seseorang yang punya hubungan kekeluargaan dengan saksi A, B, atau C misalkan ada atau ikut berada di TKP.

"Ditemukan DNA orang yang ada di TKP (DNA asing), namun tidak tertutup kemungkinan termasuk pelakunya," kata Anjas.

Dan tidak menutup kemungkinan orang lain. Dan mungkin tidak di hari yang sama pada saat kejadian.

Kata Anjas, misalkan pada jam berapa, tanggal berapa, itu bisa diketahui dengan cara diambil perkiraan DNA itu kapan tertinggal di sana.

Kemudian dicocokkan dengan BAP dan dilihat dari silsilah kekeluargaan, berikut alibi dan alasannya.

Dari situ bisa jadi petunjuk yang sangat baik untuk mencari tahu kenapa seseorang tersebut ada di sana, untuk alasan apa berada di TKP dan sebagainya.

Yang nantinya bisa saja membantu penyidik untuk semakin bisa mengerucutkan masalah hingga akhirnya tertuju kepada pelakunya.

"Daripada menyebar sketsa yang hanya tampak belakang atau tampak samping itu hanya petunjuk sekunder," kata Anjas.

Petunjuk penelusuran DNA asing ini bisa jadi petunjuk primer yang nantinya tidak bisa dibantahkan lagi.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan Subang belum juga terungkap siapa pelakunya. Kasus ini merenggut nyawa sang ibu Tuti dan anaknya Amelia.

Keluarga dekat sudah diperiksa polisi sejak kasus ini bergulir. Seperti suami dan ayah korban Yosef, anak dan kakak korban Yoris dan keponakannya Danu.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x