Dia membawa saya ke RSJ untuk berobat.
Setelah pemeriksaan dengan Psikiater, saya
dirujuk untuk konseling ke Psikolog.
Saya didiagnosa Depresi Mayor, dan dianjurkan rawat inap namun saya menolak.
Saya tidak pernah berbicara. Saya hanya
bisa menulis atau mengetik sesuatu yg ingin saya sampaikan.
Itulah sebabnya kadang saya mengirimi mama pesan singkat
"ma, aku takut, aku pengen mati ma"
Itulah bait kalimat yang Novi Widyasari Rahayu tuliskan, dan satu bait pilu ia tuliskan untuk mamah nya:
"ikhlasin aku ya ma...
aku udah capek, nggk kuat
aku ketakutan sendiri tiap hari...
Terimakasih untuk segala hal yg mama
lakukan untuk aku,
aku minta maaf juga,
Terimakasih Mama
aku sayang mama"
Lalu setelah itu Novi Widyasari Rahayu pergi untuk selama-lamanya dengan meminum sianida, disamping kubur ayahnya, pada tanggal 2 Desember 2021.***