Deoxyribonucleic Acid (DNA) adalah materi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik fisik seseorang. Dalam informasi yang diedarkan media sosial disebutkan, DNA mengalami perubahan setelah tubuh kemasukan vaksin Covid-19.
Faktanya, masih menurut Kate yang juga ahli epidemiologi dan dokter penyakit menular, DNA tak mungkin diubah oleh vaksin.
Baca Juga: Cek Fakta, Sule Dikabarkan Meninggal Dunia Beredar di Media Sosial
Vaksin bekerja dengan menginstruksikan tubuh untuk membuat protein, dan hal itu sama sekali tidak memengaruhi DNA.
3. Mengandung bahan kimia yang berbahaya
Mitos ketiga ini sangat berpengaruh sehingga membuat banyak orang tidak mau divaksinasi Covid-19. Karena diinformasikan vaksin mengandung bahan kimia yang membahayakan masyarakat.
Dr. Katherine O'Brien menegaskan bahwa itu merupakan mitos besar yang tidak boleh dipercayai. Sebab semua vaksin telah melalui uji klinis berkali-kali, pengecekan dan pengujian bertingkat oleh para ahli. Sehingga vaksin dipastikan aman.
Sebelum disuntikkan kepada manusia, vaksin dalam rangkaian pengujian telah disuntikkan ke hewan yang kemudian diamati secara teliti akibat-akibatnya.
Selain itu sebelum dimasyarakatkan, vaksin terlebih dahulu diujikan ke ribuan manusia dan diteliti serta dipelajari reaksi-reaksinya.