Rumah Pelaku Pembunuhan Anak di Makassar Dirusak, Polisi Ungsikan Para Penghuninya

12 Januari 2023, 14:10 WIB
Rumah pelaku penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun di Makassar digreduk massa dan dirusak. /Instagram @kabarnegeri/

PORTAL MAJALENGKA - Warga yang tidak terkendali merusak rumah pelaku penculikan disertai pembunuhan anak di Makassar.

Terjadi tindakan pengrusakan oleh massa dari keluarga korban terhadap dua rumah pelaku penculikan dan pembunuhan di Batua Raya Lorong 7 dan Kompleks Kodam Lama Borong usai pemakaman korban.

"Tadi sangat banyak orang. Kejadian setelah pemakaman, pulang dari pemakaman pihak keluarga mendatangi tiga tempat. Pertama, di samping kantor Camat Panakkukang, kemudian di pinggir kanal, dan di Batua Raya. Masing-masing rumah pelaku," tutur Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi mengutip Antaranews.

Baca Juga: 5 Wisata Paling Hits di Majalengka, Terbayar Lunas Pemandangan yang Sempurna

Satuan Samapta Polrestabes Makassar dibantu oleh personel Polsek Panakukang dalam mengamankan rumah pelaku AD (17) dan MF (14) yang diamuk massa keluarga korban yang tidak terima dengan tindakan penculikan disertai pembunuhan terhadap MFS (11).

"Jadi awal mula kejadian dari pada pembunuhan atas nama Sadewa (11), sehingga pihak dari keluarga korban menggusur (merusak) rumah rumah para pelaku. Ada dua rumah, pertama di pinggir kanal, kemudian di perumahan Kodam," ujar Kapolsek.

Tindakan pengrusakan oleh massa keluarga korban tersebut sebelumnya sudah diprediksi oleh Kompol Syamsuardi, usai penangkapan dua tersangka.

Baca Juga: BUKAN PENDIRINYA, Inilah Sosok di Balik Suksesnya Produk Bola Buatan Majalengka yang Mendunia

Pihak kepolisian segera mengambil langkah antisipasi sehari sebelumnya untuk mengungsikan penghuni rumah.

"Kami mengantisipasi dari tadi pagi. Kami sudah turunkan personel dari Polsek. Ada 60 orang, 30 di rumah tersangka pertama, 30 di sini (kodam lama). Di tambah dari Polrestabes (Satuan Samapta), ada lebih 100 personel," katanya Kapolsek.

Atas kejadian pengrusakan tersebut, pihak kepolisian mengimbau kepada warga untuk membubarkan diri dengan tenang dan tidak usah terprovokasi, namun personel kepolisian juga tetap melakukan penjagaan di rumah pelaku sampai kondisi kembali kondusif.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Cirebon Kamis 12 Januari 2023

Terpisah, sebelumnya terjadi penculikan disertai pembunuhan anak berinisial MFS usia 11 tahun oleh dua orang pelaku AD (17) dan MF (14) yang telah ditangkap pada Selasa dini hari 10 Januari 2023.

Terungkapnya kasus penculikan disertai pembunuhan terhadap MFS bermula dari adanya laporan masyarakat yang kehilangan anak.

Dari laporan tersebut, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan. Dan ternyata anak hilang tersebut telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Kita lakukan penyelidikan, kita kembangkan. Akhirnya, kita ketahui. Hilangnya anak tersebut karena dibunuh oleh seseorang," ujar Kepala Polres Makassar, Komisaris Besar Polisi Budhi Haryanto.

Lebih lanjut, pihak kepolisian juga mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh dua tersangka tersebut ternyata terkait faktor ekonomi.

Para pelaku mengaku, mereka tergiur dengan tawaran di situs internet dengan menjual organ tubuh manusia untuk mendapatkan uang banyak.

"Ini tentang jual beli organ tubuh. Dari situ, tersangka terpengaruh. Ingin menjadi kaya. Ingin memiliki harta sehingga muncullah niatnya tersangka melakukan pembunuhan. Rencananya, organ dari anak yang dibunuh ini akan dia jual," ungkapnya.

Selain itu, dari pengakuan tersangka utama AD, awalnya mendapatkan informasi di situs Yandex asal luar negeri terkait bisnis penjualan organ manusia yang menjanjikan mendapat uang besar. Ia pun bersama rekannya MF merencanakan pembunuhan terhadap korban.

"Ini tentang jual beli organ tubuh. Dari situ, tersangka terpengaruh. Ingin menjadi kaya. Ingin memiliki harta sehingga muncullah niatnya tersangka melakukan pembunuhan. Rencananya, organ dari anak yang dibunuh ini akan dia jual," ungkap dia.

Namun sialnya, saat mereka mengkonfimasi nomor di situs itu sudah tidak bisa diakses dan tidak tersambung, oleh sebab itu mereka tidak mendapat uang sepeserpun.

"Di situ ada harga (organ sel) harganya 80.000 dolar, ada ginjal, paru-paru juga. Saya cekik, dan benturkan kepalanya di dinding," katanya sembari tertunduk saat rilis di Polrestabes setempat.

Putus asa karena gagal mendapatkan uang dan sudah membunuh korban, tersangka kemudian membawa jasad korban lalu diikat tali rapiah kemudian dibungkus dengan kantong plastik berwarna hitam.

Setelahnya, para tersangka membawa mayat korban untuk dibuang ke daerah perbatasan Makassar, di Waduk Nipa-Nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, namun akhirnya ditemukan oleh warga sekitar. ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler