INI 4 CARA Pembentukan Tanaman Bonsai, Gaya dan Hasil Bakal Sesuai Keinginan

- 21 September 2023, 19:57 WIB
Ilustrasi Bonsai/Tangkapan Layar/Pixabay
Ilustrasi Bonsai/Tangkapan Layar/Pixabay /

PORTAL MAJALENGKA - Bonsai erat kaitannya dengan seni, karenanya tidak bakal lepas dengan nilai keindahan.

Sementara basis bonsai sendiri adalah tanaman, maka hasil keindahan yang ditampilkannya juga harus alami.

Agar bisa diperoleh tampilan bentuk bonsai yang indah dan alami tentu butuh cara pembentukan yang tepat untuk memperoleh hasil sesuai yang diinginkan.

Baca Juga: 5 Ukuran dan Cara Bonsai dengan 3 Perlakuan Pengerdilan, Pemula Wajib Simak Ulasan Ini

Cara pembentukan bonsai ini sering diistilahkan dengan training.

Adapun cara pembentukan bonsai (training) ini meliputi beberapa kegiatan seperti pengaturan cabang, ranting dan anak ranting.

Selain itu perlu pengawatan, perundukan dengan ikatan tali, pemangkasan batang, cabang, ranting, daun atau tunas daun, dan terakhir koreksi bonsai

Baca Juga: Kemendagri Resmi Berhentikan Wali Kota Bandung Nonaktif Yana Mulyana secara Tidak Hormat

Untuk mengetahui cara pembentukan bonsai sebagaimana yang disebutkan di atas silakan simak ulasannya di sini. Namun sebelum itu, ada baiknya mengingat mengenai beberapa gaya bonsai seperti yang telah kami ulas pada artikel sebelumnya.

Mengingat gaya tanaman bonsai

Untuk membentuk bonsai agar tampil indah dan alami butuh beberapa gaya. Diketahui dalam dunia bonsai terdapat 5 gaya dasar bonsai.

Lima gaya dasar dalam.bonsai tersebut, antara lain tegak lurus (chokkan), tegak berliku (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (han kengai), dan menggantung (kengai).

Adapun dalam perkembangannya gaya bonsai kemudian semakin berkembang. Beberapa perkembangan gaya bonsai tersebut diantaranya sebagai berikut :

1). Sapu terbalik (hokizukuri)
2). Tertiup angin (pukinagashi)
3). Terpelintir (nejikan)

4). Tumbuh di batu (ishizuki)
5). Mencengkram batu
6). Menonjolkan akar (neagari)

7). Cabang merunduk (shidarezukuri)
8). Bebas (bunjin)
9). Tumbuh dari batang (ikadabuki)
10). Akar terjalin (netsunagari)

4 Cara pembentukan tanaman bonsai

Nah, setelah kembali dapat mengingat beberapa gaya dalam bonsai. Selanjutnya coba telusuri beberapa cara yang harus dilakukan dalam membentuk bonsai, berikut :

1. Pengaturan Cabang, Ranting, dan Anak Ranting

Pengaturan yang dimaksud disini adalah tehnik mengatur pertumbuhan beberapa bagian dari tanaman bonsai seperti cabang, ranting, dan anak ranting. Adapun dalam pengaturan ini tidak bisa dilakukan sembarang, harus disesuaikan dengan gaya bonsai yang dipilih.

Contohnya untuk bonsai yang mau dibikin dengan gaya yang miring, maka proses pengaturannya bisa dilakukan dengan mengatur pertumbuhan cabang pertama agar berlawanan dengan kemiringan batang.

Mengenai jarak antar cabang juga penting untuk diperhatikan. Baiknya diatur pada bagian bawah renggang, lalu semakin ke atas, jarak tersebut kian rapat. Jadi jarak kerenggangan jangan dibuat rata.

Terkait teknik pengaturan cabang, ranting, dan anak ranting setiap gaya bonsai panjang dan berbeda - beda, maka nantinya penjelasan mengenai tehnik ini akan dibuat pada artikel yang terpisah.

Pada kesempatan ini barangkali hal yang perlu diingat adalah jenis upaya apa saja yang perlu dilakukan dalam pembentukan tanaman bonsai ini.

2. Pengawatan Batang, Cabang, dan Ranting

Proses pengawatan adalah tehnik pemberian kawat yang bertujuan untuk membentuk batang, cabang, dan ranting pada tanaman yang di bonsai.

Diharapkan tanaman yang diberi kawat akan tumbuh mengikuti pola kawatnya. Selain itu bisa juga digunakan untuk memperbaiki bentuk lekukan atau arah tumbuh yang tidak sesuai.

Untuk jenis kawat yang digunakan baiknya kawat tembaga atau kawat aluminium. Pasalnya kedua jenis bahan tersebut tidak berkarat sehingga amqn bagi bonsai.

Sementara untuk diameter kawat setidaknya sepertiga dari diameter batang, cabang atau ranting yang mau dililit. Tentunya hal itu agar mampu menahannya dengan baik.

Kalaupun tidak tersedia kawat dengan ukuran diameter tersebut bisa dengan kawat yang lebih kecil, menggunakan 2-3 kawat sekaligus.

Selain.menggunakan kawat,dalam proses pembentukan bonsai kadang juga pada beberapa kasus pembentukan bonsai juga perlu memakai tali rafia. Semisal mau membengkokkan cabang ke arah bawah,

Pada kasus tersebut tali rapiah lebih kuat ketimbang kawat. Ada dapat megikatkan salah satu ujung tali ke cabang yang akan ditarik ke bawah,sementara ujung tali satunya bisa diikatkan ke pangkal batang, akar, atau pot. Sehingga posisinya pun menjadi stabil.

3. Pemangkasan Cabang, Ranting, dan Daun

Proses pembentukan bonsai dengan pemangkasan atau pemotongan dimaksudkan untuk menata bonsai dengan membuang atau memendekkan batang, cabang atau ranting sesuai yang diinginkan.

Dalam pemotongan untuk tujuan pembuangan cabang sebaiknya dilakukan pada pangkal cabang tersebut. Bagian yang dipotong harus rata datar (tidak menyisakan bekas cabang) atau agak cekung atau melengkung ke dalam batang.

Hal itu agar bagian luka bekas potongan cepat tertutup kulit batang. Begitu juga dengan pemotongan ranting pada cabang.

Sementara untuk pemendekan cabang atau ranting, sebaiknya pemotongan dilakukan miring dengan luka potongan menghadap ke atas agar luka potongan cepat kering dan segera menutup.

Adapun pemangkasan atau pemotongan untuk membuang tunas daun harus dilakukan secepat mungkin sebelum daun muda terbentuk.hal itu dilakukan agar tidak membuang banyak energi pada proses pemotongan tersebut.

Tujuan pembuangan tunas atau daun muda adalah menghindari terbentuknya cabang atau ranting yang tidak diperlukan. Sementara untuk memperoleh keseimbangan ukuran cabang dengan batang atau ukuran ranting dengan cabang.

Maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengurangi daun pada bagian cabang atau ranting yang akan dibentuk.
Biasanya makin banyak daun pada canang maka pertumbuhan cabang akan membesar.

Jadi jika ingin memperbesar sebuah cabang maka sebaiknya perbanyakla daun pada cabang/ranting tersebut, begitu juga sebaliknya.

4. Penyempurnaan Hasil Bonsai dengan Koreksi

Koreksi ini penting dilakukan untuk memperbaiki hasil dari pembentukan bonsai yang telah dilakukan. Tentu bisa ada kemungkinan mengalami beberapa kesalahan atau ketidak sesuaian dengan yang diinginkan atau direncanakan.

Tujuan utama koreksi ini adalah untuk penyempurnaan hasil dari pembentukan bonsai sebelumnya. Adapun penjelasan mengenai hal ini lebih lengkapnya diulas dalam pembahasan terpisah.

Demikian 4 cara pembentukan tanaman bonsai, penjelasan lengkap perpoinnya dapat disimak dalam tulisan terpisah, semoga bermanfaat. ***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x