Masih Ingat Film Hafalan Shalat Delisa, Benarkah Delisa Masih Hidup Sampai Saat ini?

- 26 Desember 2022, 13:15 WIB
Poster film Hafalan Shalat Delisa. Masih Ingat Film Hafalan Shalat Delisa, Benarkah Delisa Masih Hidup Sampai Saat ini?
Poster film Hafalan Shalat Delisa. Masih Ingat Film Hafalan Shalat Delisa, Benarkah Delisa Masih Hidup Sampai Saat ini? /Instagram/@hafalanshalatdelisa/

PORTAL MAJALENGKA - Masih ingat dengan film yang mengangkat peristiwa Tsunami Aceh dengan judul "Hafalan Shalat Delisa"?

Cerita tersebut diangkat dari sebuah novel fiksi bertema religi karangan Tere Liye yang terbit pertama kali pada tahun 2004.

Novel pertama Tere Liye ini mengisahkan peristiwa tsunami aceh 18 tahun silam yang menyebabkan banyak kerusakan dan korban jiwa.

Baca Juga: Kenang 18 Tahun Tsunami Aceh, Pemda Aceh Ajak Masyarakat Ikuti Doa Bersama di Kuburan Massal Siron

Namun dalam perceritaannya berfokus pada sudut pandang anak berusia 6 tahun bernama Delisa.

Dalam novel tersebut, Delisa adalah korban tsunami Aceh yang berusaha menghafal bacaan shalat untuk emngikuti kebiasaan saudara-saudaranya yang taat melaksanakan ibadah shalat.

Namun nahas, dia harus menjadi korban saat tengah praktik sholat.

Akibat peristiwa tersebut, Delisa kehilangan Ibu dan ketiga saudaranya, Alisa Fatimah, si kembar Alisa Zahra dan Alisa Aisya.

Baca Juga: Pers Aceh Gelar Doa Bersama untuk Jurnalis Korban Tsunami, Momen Sambung Semangat Bangun Negeri

Namun apakah Delisa benar-benar ada dan masih hidup sampai saat ini?

Melansir laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, anak yang bernama Delisa ini benar-benar ada.

Dua tahun lalu (2020), Delisa bersama UPTD Museum Tsunami Aceh, membuat sebuah film dokumenter yang mengangkat kisah nyata Delisa 18 tahun silam.

Baca Juga: Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, Edukasi Generasi Muda agar Tanggap dan Siaga Bencana

Gadis dengan nama lengkap Delisa Fitri Ramadhani tersebut kini telah beranjak dewasa, saat ini dia akrab dipanggil dengan nama Caca.

Delisa asli lahir di Ulee Lheue Banda Aceh pada 15 Desember 1997.

Saat bencana terjadi, dia baru berusia 8 tahun dan masih duduk di kelas 2 MIN Ulee Lheue Banda Aceh.

Sama seperti dalam kisah yang ditulis Tere Liye, Delisa asli kehilangan Ibu dan juga ketiga saudaranya.

Delisa menjalani hidupnya dengan dibantu tongkat dan kaki kanan palsu, ia tinggal bersama ayahnya Bakhtiar dan seorang abangnya yang selamat, dia juga bercita-cita ingin menjadi pemain musik.

Delisa berharap, film yang dibuat oleh Disbudpar Aceh tersebut, tidak hanya menjadi kisah pengalaman bencana saja.

Tetapi tentang bagaimana semangat bangkit dan cinta orang-orang yang mendukungnya.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x