"Dan kali ini adalah giliranmu, kalau kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku maka nasibmu akan sama, kamu akan mati di tanganku," tambahnya lagi.
"Apa pertanyaanmu?," tanya Abu Nawas.
Baca Juga: BONGKAR Skuad, Sosok Pemain Penting dan Juru Taktik Tim Favorit Grup D Piala Dunia 2022 Qatar
"Begini ketika awal bulan bulan berbentuk kecil yang kita sebut bulan sabit dan ketika pertengahan bulan, bulan menjadi besar yang kita sebit bulan purnama. Tapi ketika akhir bulan, bulan kembali menjadi kecil yang kita sebut bulan sabit. Pertanyaanku adalah kenapa di awal bulan dan di akhir bulan bulan bentuknya kecil?," tanya si orang gila.
"Kamu sangat bodoh, di awal bulan bulan masih kecil karena saat itu Tuhan sedang membuat bulan agar menjadi besar. Setelah bulan menjadi besar di pertengahan bulan lalu Tuhan memotong-motong bulan purnama menjadi kepingan-kepingan kecil, kepingan-kepingan tersebut lalu Tuhan jadikan bintang yang bertebaran di langit. Oleh sebab itulah kenapa di awal bulan dan di akhir bulan bulan bentuknya jadi kecil," tutur Abu Nawas menjelaskan.
Mendengar jawaban Abu Nawas orang gila itu langsung mencium tangan Abu Nawas.
"Luar biasa, ternyata jawaban anda sesuai dengan apa yang kupikirkan," katanya.
Abu Nawas pun bebas dan dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanannya kembali.
Itulah kisah kecerdasan Abu Nawas dalam menghadapi penjahat yang kejam dan sadis.***