Network
Hingga pada akhirnya Abu Nawas melelang keledainya. Karena dia sudah tidak tahan menghadapi keledainya itu.
Akan tetapi Aby Nawas berpikir apakah keledainya pantas dilelang atau tidak. mengingat masyarakat sudah mengetahui watak keledainya.
Baca Juga: Pidato PKI Muso Pasca Memproklamirkan Republik Soviet Indonesia di Madiun Lawan Pemerintahan RI
Setelah berpikir keras akhirnya Abu Nawas menemukan solusinya. Ia lalu memberikan keledainya kepada seorang bandar agar dibantu menjualkannya.
Bandar pun pergi ke pasar untuk menawarkan keledai Abu Nawas. Si Bandar terus menyebut-nyebut keunggulan keledai yang dibawanya itu.
Orang-orang yang berada di pasar pun segera burkerumun di sekitar keledai dan berlomba-lomba menambah penawaran harga.
Baca Juga: Awas Hati-Hati! Beli Mahal Channa Auranti PO Sehari Mati, Lakukan Cara Penanganan Berikut
"Keledai ini kuat berjalan dan banyak manfaat, ayo siapa yang berani menawar lebih tinggi," kata si Bandar terus dalam menawarkan keledai.
Tiba-tiba datang seseorang yang rupanya mengenali keledai tersebut
"Bukankah itu keledai milik Abu Nawas, dia kan suka menggigit dan menendang," kata orang itu.
