Network
PORTAL MAJALENGKA - DR KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, adalah tokoh muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia keempat dari tahun 1999 hingga 2001.
Nama Abdurahman Wahid atau Gus Dur masih melekat di ingatan masyarakat Indonesia. Walau telah wafat humornya banyak membuat orang-orang yang mendengar tertawa.
Dikisahkan suatu hari Gus Dur melakukan perjalanan dari Demak Jawa Tengah ke Lirboyo Kediri Jawa Timur.
Baca Juga: Tampil 30 Menit, Witan Sulaeman Sukses Antar AS Trenčín Bungkam MFK Liptovský Mikuláš 2-1
Perjalanan tidak kurang dari 220 Kilometer, ditempuh dengan bus pada malam hari. Ngatawi Al-Zastrow mendampinginya.
Ngatawi Al-Zastrow adalah seorang budayawan dari kalangan Nahdliyin. Ngatawi Al Zastrow tersebut merupakan asisten pribadi dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sampai di Sragen Jawa Tengah, bus yang ditumpangi keduanya tidak bersedia melanjutkan perjalanan karena penumpang bus tersebut tidak ada yang lain melainkan mereka berdua.
Baca Juga: Gunakan Strategi Don’t Change The Winning Team, Persib Sukses Tumbangkan Tuan Rumah PSS Sleman
"Tro, gimana nih," tanya Gus Dur
"Lah ya kita turun Gus," jawab Sastro.
Dengan berat hati keduanya pun turun dan berdiri di pinggir jalan. Setelah lebih dari 30 menit mereka menunggu kendaraan. Akhirnya ada mobil Kijang tua menghampiri.
"Mau ke mana pak," tanya supir
"Kediri Pak. Kalau bisa langsung ke Lirboyo," Sastro menjawab.
Baca Juga: KISAH NYATA Keramat Abah Guru Sekumpul Hendak Diracuni
Setelah tawar-menawar akhirnya Gus Dur dan Sastrow naik melanjutkan perjalanan menuju Lirboyo.
Ditambah keduanya mobil itu berisi tujuh orang lelaki semua. Mobil Kijang itu rupanya kendaraan omprengan, istilah mobil pribadi berplat hitam tapi untuk bawa penumpang.
Sampai di Nganjuk, Jawa Timur mobil berhenti sopir dan empat orang temannya turun minta izin untuk buang air kecil. Kemudian, kelima orang laki-laki itu serempak berjajar menghadap ke sawah untuk kencing.
Baca Juga: KISAH NYATA Keramat Abah Guru Sekumpul Hendak Diracuni
"Tro itu lihat ada pentas seni," kata Gus Dur.
"Hahaha Gus Gus... sampeyan ini ada-ada saja kencing bareng kok dibilang pentas seni," timbal Sastro sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Suasana malam di pinggir jalan di tengah sawah itu banyak nyamuk pastinya, ditambah habis diturunkan dari bus. Namun, tidak membuat Gus Dur kehilangan selera humor.
Baca Juga: Cara Sederhana Membuka Mata Batin Menurut Kang Ujang Bustomi Cicit Sunan Gunung Jati
Demikian kisah humor Gus Dur pada saat diturunkan dari bus. Waallahua'lam bisshawab.***
