Rasa penasaran pemirsa pun menggantung begitu saja. Sebab rasanya tidak mungkin Irvan yang hanya karyawan perusahaan furniture dapat memiliki kekayaan seperti yang dimiliki Irvan saat ini.
Sementara Mama Rosa, ternyata telah melakukan kesalahan di masa lalu. Orang bilang, siapa menanam akan memanen. Begitu juga Mama Rosa. Kesalahan yang dilakukannya dulu kini membuahkan badai teror terhadap keluarga Alfahri. Bahkan Mama Rosa menjadi target pembunuhan.
Sejauh ini Aldebaran belum dapat mengungkap identitas peneror keluarganya, atau pihak yang mengancam keselamatan Mama Rosa. Padahal kalau saja Aldebaran mau menelusuri kesalahan ibu kandungya itu, sangat mudah menemukan dalang aksi teror.
Mama Rosa sebenarnya sudah tahu siapa dalang aksi teror, tapi Mama Rosa belum mau membuka mulut tentang hal itu karena berhubungan erat dengan kesalahannya di masa lalu.
Mama Rosa tahu, dalang teror bukanlah Iqbal. Pria itu hanyalah suruhan dari dalang yang sebenarnya.
Mama Rosa tidak mau bercerita kepada Aldebaran semua pembicaraan dirinya dengan Iqbal menggunakan handphone milik Sanusi.
Sebenarnya dalam percakapan, Iqbal tidak hanya minta agar Mama Rosa mendatangi Taman Kasuari untuk mengusahakan agar teror segera berhenti.
Saat menelepon Mama Rosa menggunakan handphone Sanusi, Iqbal sebenarnya bertanya ke Mama Rosa mengapa tidak membantu Dennis Setiano.
Itulah bukti Dennis merupakan dalang aksi teror dan Iqbal hanyalah suruhan Dennis.