Kisah Abu Nawas Menghancurkan Benda-benda Di Istana Tapi Tak Dihukum Raja

2 November 2022, 06:21 WIB
Ilustrasi. Kisah Abu Nawas Menghancurkan Benda-benda Di Istana Tapi Tak Dihukum Raja /Youtube/Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Banyak kisah Abu Nawas yang jenaka menjadi penghibur dikala hati sedang gundah.

Selain menghibur, kisah Abu Nawas juga mengandung pesan yang dapat diambil di kehidupan sehari-hari.

Meskipun jenaka dan lucu, Abu Nawas merupakan sosok yang menjadi salah satu orang kepercayaan raja.

Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia U20 vs Moldova, Musuh Kena Prank Sakti Shin Tae-yong

Dilansir dari buku Abu Nawas Sang Penggeli Hati (2003:17), Abu Nawas menghancurkan benda-benda di Istana tapi tak dihukum Raja.

Suatu pagi Abu Nawas mendatangi kerajaan yang dipimpin raja Harun Al Rasyid.

Sambil menenteng tutup piring dan sebuah tongkat besi ia membungkuk dan memberi hormat di hadapan raja.

Baca Juga: MENGENAL Sedulur Papat Lima Pancer dalam Pandangan Masyarakat Jawa atau Kejawen

"Ampun tuanku, hamba datang sepagi ini untuk mengadukan perlakuan tamu-tamu yang tak diundang ke rumah hamba, dan memakan makanan hamba tanpa izin" ucap Abu Nawas mengawali.

"Memangnya siapa tamu tak diundang itu Abu Nawas?" Tanya sang raja.

"Lalat-lalat yang ada di dalam tutup piring ini wahai Baginda!" Jawab Abu Nawas sambil menunjuk piring yang telah ditutupi itu.

Baca Juga: LATIHAN SOAL TES TULIS PPK dan PPS untuk Pemilu 2024, 80 Persen Keluar dalam Tes Tulis

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Tanya raja.

"Hamba hanya ingin izin tertulis dari Baginda, agar hamba bisa leluasa menghukum lalat-lalat ini" ucap Abu Nawas.

Karena saat itu sedang ada perkumpulan para mentri istana, maka raja pun tanpa banyak cakap membuat surat tertulis tentang memberi kewenangan kepada Abu Nawas untuk memukul lalat-lalat itu di mana pun mereka hinggap.

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Abu Nawas saat Baginda Raja Dapat Ancaman Pembunuhan dari Orang Tak Dikenal

Setelah mendapatkan surat di tangan, Abu Nawas kemudian membuka tutup piring dan mulai memukuli lalat-lalat itu dengan tongkat besinya.

Karena ulahnya itu, guci istana, vas bunga yang indah, patung hiasan yang harganya pasti mahal, kaca yang besar istana, hingga perabotan-perabotan hancur dibuatnya.

Namun raja tetap diam bahkan tak berkata sedikitpun, hingga Abu Nawas berpamitan untuk pulang ke rumah.

Baca Juga: Peringati Hari Santri 2022 Dema IAIN Syekh Nurjati Cirebon Gelar Dialog Santri Internasional

Usut punya usut, ternyata 1 minggu sebelumnya, rumah Abu Nawas sempat didatangi oleh prajurit kerajaan.

Mereka datang kemudian menghancurkan rumah dan menggali lantai rumah Abu Nawas tanpa seizin yang punya.

Hal itu dilakukan karena raja bermimpi menemukan bongkahan emas yang tak ternilai harganya di bawah rumah Abu Nawas.

Baca Juga: Polres Majalengka Kejar Ayah dari Bayi yang Dibuang Karyawati PT Shoetown Ligung Indonesia

Namun ternyata tak ada emas sedikitpun di rumah Abu Nawas. Abu Nawas merasa jengkel karena tak ada izin juga tak ada permintaan maaf atau ganti rugi dari raja.

Itulah kenapa Abu Nawas nekad menghancurkan perabotan istana. Namun beruntung, karena raja mengakui kekeliruannya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Abu Nawas Sang Penggeli Hati

Tags

Terkini

Terpopuler