PORTAL MAJALENGKA - Begini Cara Abu Nawas Menyadarkan Temannya yang Tamak.
Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami atau yang lebih dikenal Abu Nawas merupakan penyair masyhur di zaman Raja Harun Al Rasyid.
Kisah kecerdikan Abu Nawas seakan tak pernah habis untuk diceritakan. Menariknya, kisah-kisahnya dibumbui dengan humor segar yang mengocok perut pendengar maupun pembacanya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U20 Dipaksa Menyerah Melawan Turki Pada Laga Uji Coba Pemusatan Latihan
Dikisahkan ketika itu Tuan Hamid sedang mengadakan pesta atas pernikahan anak satu-satunya.
Seluruh kerabat, saudara, dan juga para tetangga beserta sahabat-sahabatnya diundang untuk menghadiri pesta pernikahan anaknya. Begitu pun dengan Abu Nawas, ia diundang ke acara pesta tersebut.
Dengan mengenakan baju terbaiknya Abu Nawas berangkat menuju rumah Tuan Hamid. Kedatangan Abu Nawas mendapat sambutan yang penuh hangat.
Baca Juga: Dibuat Ketar-ketir Sunan Gunung Jati, Prabu Siliwangi Gandeng Portugis
"Wahai sahabatku Abu Nawas selamat datang di rumahku, silakan masuk," sambut Tuan Hamid.
"Terima kasih Hamid semoga pernikahan anakmu diberkahi dan mendapat ridho dari Allah," balas Abu Nawas.
"Aamiin. Terima kasih Abu Nawas telah mendoakan anakku," timpal Tuan Hamid.
Kemudian Tuan Hamid mempersilakan Abu Nawas duduk di depan meja yang penuh dengan hidangan.
"Silakan dimakan hidangannya Abu Nawas, jangan sungkan-sungkan," tutur Tuan Hamid.
Belum sempat mengambil hidangan, tiba-tiba datang kawannya yang bernama Abu Jahil.
Baca Juga: Keramat Wali Allah, Tak Bisa Memanjat Pohon, Gus Miek Lakukan Hal Ini Saat Panen Kelapa
Abu Jahil terkenal dengan sifat rakusnya, tanpa menunggu di persilahkan Abu Jahil langsung mengambil posisi duduk yang dekat dengan Abu Nawas.
Abu Jahil pun kemudian segera memakan hidangan yang berada di hadapannya.
"Ini orang tidak punya sopan santun," kata Abu Nawas dalam hati.
Baca Juga: Keramat Wali Allah, Pengasuh Gus Miek Ketakutan sampai Pulang dari Pesantren Tanpa Pamit karena Ini
Abu Nawas terus memperhatikan tingkah laku Abu Jahil, hampir semua hidangan di atas meja habis dimakan olehnya.
Abu Nawas pun bertambah geram dibuatnya
"Dasar manusia rakus," ucap Abu Nawas dalam hati.
Baca Juga: Jawaban Cerdas Abu Nawas Pecahkan Soal Teka-Teki Alam yang Bikin Puas Baginda Raja, Simak Ceritanya
Selain memakan makanan banyak Abu Jahil juga sibuk mengisi kantong bajunya dengan makanan.
Melihat kerakusan Abu Jahil tersebut timbul ide pada diri Abu Nawas untuk mengerjainya.
Abu Nawas lalu mengambil teko yang penuh berisi air. Diam-diam ia menuangkan air di teko tersebut ke kantong baju Abu Jahil yang berisi makanan.
Baca Juga: Satu Grup dengan Tuan Rumah, PSSI Yakin Timnas Indonesia U20 Raih Hasil Bagus di Piala Asia U20 2023
Tentu saja hal ini membuat Abu Jahil terkejut, ia kemudian berteriak kepada Abu Nawas
"Hai Abu Nawas kamu gila ya masa kau tuangkan air ke kantong bajuku,"
Sontak para tamu yang hadir kaget mendengar teriakan Abu Jahil tapi dengan entengnya Abu Nawas menjawab
"Maaf Abu Jahil aku tidak bermaksud jahat," katanya.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Asia U20 2023: Timnas Indonesia Satu Grup dengan Tuan Rumah Uzbekistan
Abu Jahil pun bertambah marah,
"Jelas-jelas kau berbuat jahat padaku, kau ingin mempermalukan aku ya," bentak Abu Jahil.
"Sekali lagi aku minta maaf Abu Jahil, sama sekali tidak ada niatan untuk mempermalukanmu," balas Abu Nawas.
"Lalu apa maksudmu menuangkan air ke kantong bajuku?," tanya Abu Jahil sewot.
Baca Juga: INILAH Cara Mengatasi Kasus Channa Limbata Hasil Tangkapan Alam yang Kena Lepas Lendir
"Begini Abu Jahil tadi aku lihat betapa banyak makanan yang ditelan kantong bajumu. Saya khawatir dia akan kehausan, oleh sebab itulah aku beri dia minum secukupnya," kata Abu Nawas.
Spontan para tamu yang hadir dalam pesta itu pun tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya.
Apalagi ketika mereka melihat makanan yang digantung Abu Jahil telah basah semua oleh air.
Baca Juga: Nikita Mirzani Resmi Ditahan, Sahabatnya Fitri Salhuteru Angkat Suara Senggol Kapolri
Abu Jahil yang tadinya marah mendadak menjadi salah tingkah karena tak kuat menahan malu.Abu Jahil pun langsung pergi meninggalkan pesta tersebut.
Itulah kisah kocak Abu Nawas menyadarkan kawannya ke jalan yang baik.***