Abu Nawas Duduk di Singgasana Baginda Raja, Tidak Dihukum Mati Karena Ucapannya yang Menyentuh

22 September 2022, 06:30 WIB
Cerita Abu Nawas. Abu Nawas Duduk di Singgasana Baginda Raja, Tidak Dihukum Mati Karena Ucapannya yang Menyentuh /Youtube/Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas dan Harun Al Rasyid merupakan dua tokoh yang tak bisa dipisahkan dalam kisah 1001 malam.

Harun Al Rasyid merupakan raja Bani Abbasiyah di Baghdad, Irak. Sementara Abu Nawas merupakan tokoh sufi juga penyair kenamaan yang cerdik dan cerdas.

Abu Nawas yang bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami juga merupakan penasihat Raja Harun Al Rasyid.

Baca Juga: Kisah Keramat Wali Gus Dur Mencari Pemulung Tua yang Buat Santrinya Bingung

Meskipun tingkahnya yang aneh, tapi kecerdasan dan kecerdikan Abu Nawas, membuat Raja Harun Al Rasyid kagum dan jengkel.

Abu Nawas kali ini kena sial. Hal ini karena Abu Nawas ketahuan membawa minuman keras oleh beberapa prajurit kerajaan yang kebetulan sedang tugas patroli.

Tanpa basa-basi prajurit itu pun langsung menyeret Abu Nawas untuk dibawa ke istana.

Baca Juga: Pastikan Pendaftaran Panwascam Pemilu 2024 di Majalengka Gratis, Pokja: Kalau Ada Oknum Segera Lapor

Sedangkan Abu Nawas tidak bisa berbuat apa-apa dan mengelak dari kesalahannya, sebab Ia tertangkap tangan bersama barang bukti sebotol minuman keras.

Sesampainya di istana Abu Nawas segera berlari menuju Singgasana Raja dan duduk di atasnya.

Kebetulan saat itu Baginda Raja sedang berada di kamarnya. Tidak hanya itu saja Abu Nawas juga mengangkat kaki dan menyilangkan salah satu kakinya seperti seorang Raja.

Baca Juga: Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Digugat Cerai Anne Ratna Mustika, Humas KUA Membenarkan

Melihat kejadian itu para pengawal kerajaan sangat marah. Mereka menilai bahwa siapapun tidak berhak duduk di singgasana Raja kecuali Raja sendiri.

"Barang siapa yang menempati tahta Raja termasuk dalam kejahatan yang besar dan hukumannya adalah hukuman gantung,"

Dengan begitu para prajurit kerajaan pun langsung menarik Abu Nawas dengan kasar hingga Ia jatuh tersungkur.

Baca Juga: Susunan Pemain Timnas Indonesia pada FIFA Matchday vs Curacao: Shin Tae-yong Panggil Sejumlah Nama Beken

Bukan hanya itu, para prajurit kerajaan juga memukuli Abu Nawas bertubi-tubi, hingga Abu Nawas menjerit sekeras-kerasnya dan menangis sejadi-jadinya.

Melihat Abu Nwas yang menangis para prajurit kerajaan tidak peduli dan terus saja memukuli Abu Nawas.

Tangisan Abu Nawas pun semakin keras hingga terdengar di telinga Sang Raja yang sedang beristirahat.

Baca Juga: Prediksi Formasi Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong Menghadapi Curacao, Menyerang atau Bertahan?

Mendengar ada kegaduhan di ruang istana Baginda Raja langsung terbangun dan segera keluar dari kamarnya.

Baginda Raja pun kaget melihat Abu Nawas sedang dipukuli oleh pengawal kerajaan

"Wahai pengawal apa yang kalian lakukan?," tanya Baginda Raja.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Sholat Rebo Wekasan? Begini Pandangan dan Pendapat Para Ulama

"Ampun Baginda Abu Nawas telah lancang duduk di singgasana Paduka. Kami terpaksa menyeret dan memukulinya," jawab salah satu pengawal.

Setelah itu, Abu Nawas tiba-tiba saja kembali menangis. Tangisannya sengaja Ia buat kencang sekali sehingga banyak menyita perhatian penduduk istana lainnya.

"Sudah Abu Nawas hentikan tangismu. Benarkah yang dikatakan pengawal itu?," tanya Baginda Raja.

"Benar Paduka," jawab Abu Nawas.

Baca Juga: Abu Nawas Kena Jebakan Istrinya, Tidur di Luar Rumah Hingga Menjelang Pagi

Baginda Raja sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Abu Nawas.

Jika sesuai peraturan yang ada Abu Nawas memang harus dihukum mati. Namun Baginda Raja meras tidak tega melakukan hal iti pada Abu Nawas. Mengingat begitu banyak jasa yang diberikan Abu Nawas kepada kerajaan.

"Sudahlah Abu Nawas tak usah menangis. Jangan khawatir aku tidak akan menghukummu. Cepat hapus air matamu," ucap Sang Raja.

"Wahai Baginda bukan pukulan mereka yang membuatku menangis aku menangis karena kasihan terhadap Paduka," ujar Abu Nawas yang membuat Raja tercengang.

Baca Juga: Pengurus FPTI Laporkan Kesiapan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing kepada Presiden

"Kamu mengasihani aku? Mengapa kamu harus menangisi aku?," tanya Baginda Raja heran.

"Wahai Paduka hamba duduk di Tahta Baginda cuma sekali, tapi mereka telah memukulku dengan begitu keras apalagi Paduka, Paduka telah menduduki tahta selama 20 tahun. Pukulan seperti apa yang akan Paduka terima. Hamba menangis karena memikirkan nasib Paduka yang malang" jawab Abu Nawas.

"Siapa yang berani memukulku?," tanya Baginda Raja emosi.

"Malaikat yang meminta pertanggungjawaban Paduka selama Paduka menduduki singgasana itu," jawab Abu Nawas kembali.

Baca Juga: Ketika Keramat Sunan Gunung Jati Bisa Mengobati Terdengar oleh Kaisar China

Jawaban Abu Nawas membuat Baginda Raja tidak bisa berbuat apa-apa, Ia tak menyangka Abu Nawas telah mengingatkan dirinya. Tak terasa air mata pun menetes di kedua pipi Baginda Raja.

"Baiklah Abu Nawas sekarang pulanglah," perintah Baginda Raja.

"Terima kasih Paduka yang mulia memang itulah yang saya kehendaki," balas Abu Nawas.

Beberapa prajurit kerajaan yang menangkap Abu Nawas berkata kepada Baginda Raja.

Baca Juga: Rapor 6 Pemain Timnas Indonesia Andalan Shin Tae-yong Bersama Klub Luar Negeri, Mana yang Lebih Baik?

"Tapi Paduka yang Mulia, Abu Nawas kami syarat kemari karena perbuatan jahat lainnya,"

Baginda Raja membalas
"Sudah sudah saya mau istirahat, saya tidak mau lagi dengar ada kegaduhan biarkan Abu Nawas pulang," jawab Baginda Raja.

Karena sudah menjadi keputusan Baginda Raja mereka pun harus mematuhinya. Abu Nawas pun akhirnya lolos dari hukuman meskipun Ia tertangkap basah telah berbuat kesalahan.

Baca Juga: SUBHANALLAH! Hanya Karena Foto Keramat Wali Gus Dur, Kepala Suku Papua Tunduk Ketika Hendak Bubarkan Pesantren

Itulah kisah kecerdasan Abu Nawas dalam mengelabuhi Sang Raja. Semoga kisah ini bermanfaat.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Juha Official

Tags

Terkini

Terpopuler