Anggaran ini terkait subsidi dan kompensasi energi yang memang sedang dialami oleh masyarakat Indonesia yakni terkait kenaikan BBM.
Kemensos menjelaskan bahwa anggaran awal adalah sebesar Rp152 T, dan kini telah menjadi Rp.502,4 T dan diperkirakan tidak cukup memenuhi untuk tahun 2022.
Baca Juga: Viral! Rasa Bahagia Menyelimuti Wanita Cantik yang Baru Saja Dapat Akta Cerai
Bila dibandingkan dengan jumlah awal, maka kenaikan anggaran ini sebanyak 3 kali lipat.
Jenis pertalite dan solar menjadi primadona di masyarakat, sehingga konsumsi dua jenis BBM ini meningkat tajam.
Kemensos bemberikan informasi terkait peningkatan konsumsi dua jenis BBM ini akan efek kedepan bila terus meningkat.
Baca Juga: Simak! Cara Membuat SKCK Secara Online dengan Mudah
Efek yang akan didapat dari meningkatnya konsumsi pertalite dan solar bersubsidi ini, maka kuota volume diperkirakan akan habis di bulan oktober 2022.
Oleh karena itu, anggaran subsidi dan kompensasi sebagian dialihkan agar menjadi tepat sasaran.
Pemerintah juga menambahkan program bantuan sosial, seperti Bantuan Langsung Gunai (BLT) BBM.