PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah merupakan salah satu anggota Walisongo sekaligus sultan di kerajaan Cirebon.
Sunan Gunung Jati dikenal sebagai raja yang bijak dan ahli di berbagai bidang. Namun ternyata, perjalanan Sunan Gunung Jati menjadi sultan di kerajaan Cirebon sempat mendapat pertentangan.
Kesultanan Cirebon sendiri tercatat sebagai sebuah kesultanan besar yang berada di Jawa Barat yang eksis sekitar abad ke-15 dan ke-16.
Dikutip Portal Majalengka dari youtube Bujang Gotri, berdasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon pada awalnya adalah sebuah Dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.
Seiring semakin ramainya wilayah pesisir pantai utara tersebut, kemudian berubahlah Cirebon menjadi sebuah pemerintahan yang lebih besar setelah dikelola oleh Pangeran Walangsungsang, Putra Pajajaran pada tahun 1430 Masehi.
Pangeran Walangsungsang yang juga bergelar Mbah Kuwu Sangkan mulai merancang sistem pemerintahan dan membangun istana dalam Agung Pakungwati sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon.
Baca Juga: GEGER! Abu Nawas Menguji Kecerdasan Para Ulama Hingga Menyebutnya Bodoh, Endingnya Bikin Kagum
Dengan demikian, Pangeran Walangsungsang putra Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dianggap sebagai Sri Mangana atau penguasa pertama yang sekaligus pendiri dari Kesultanan Cirebon.