KEHEBATAN WALI! MAKNA SULUK Momolo dan Tiang Masjid Agung Sang Cipta Rasa Dibangun oleh Sunan Gunung Jati

- 6 Juli 2022, 10:30 WIB
MASJID Agung Sang Cipta Rasa Kasepuhan Cirebon.*
MASJID Agung Sang Cipta Rasa Kasepuhan Cirebon.* /Dok. Nurdin M. Noer/

PORTAL MAJALENGKA - Secara umum, konstruksi atap tajug masjid Jawa mirip dengan konstruksi joglo. Perbedaannya adalah tajug tidak memakai memolo atau disebut sebagai kubah.

Atap tajug juga tidak berujung, tetapi bercerucup (lancip). Konstruksi atap demikian bermakna keabadian dan keesaan Tuhan.

Pada awal pembangunannya Masjid Agung Sang Cipta Rasa mempunyai kubah (memolo) model kandang keboan, yaitu konstruksi kuda-kuda empat.

Baca Juga: Hanya Karena Memungut Barang Ini, Santri Wali Allah Mbah Kholil Bangkalan Jadi Kiai Besar

Konstruksi kuda-kuda empat menyimpan ajaran ingeto perkara sing papat (ingatlah empat perkara): (1) Nabiyallah Adam As. diciptakan dari tanah, air, api, dan angin; (2) Nabiyallah Muhammad SAW diciptakan dari jamal, jalal, kamal, dan akmal; (3) waktu terbagi: pagi, siang, sore, dan malam; (4) alam terdiri atas: alam kandungan, alam sadaralam arwah, dan alam akhirat.

Menurut Aaz Azhary dalam karya penelitiannya mengenai memolo Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang terbang ke Banten pada riwayat kalahnya Menjangan Wulung merupakan cerita fiktif.

Faktanya adalah memolo pada Masjid Agung Sang Cipta Rasa terbakar saat musim panas ekstrem melanda Cirebon pada 1549 M.

Bahkan, ketika dilakukan perbaikan, menurutnya, bagian atap Masjid Agung Sang Cipta Rasa menggunakan konstruksi tajug tumpang tiga.

Baca Juga: Nabi Muhammad Terluka Gigi Geraham Patah dan Kening Bercucuran Darah, Kisah Nabi dan Para Wali

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x