Hibah 50 Web Pesantren dan Pelatihan Pengelolaan Media Informasi Sukses Digelar LTN PCNU Kabupaten Cirebon

1 Juni 2023, 18:29 WIB
LTN PCNU Kabupaten Cirebon sukses gelar program hibah 50 web untuk pesantren beserta pelatihan pengelolaannya /Sofhal/Portal Majalengka

PORTAL MAJALENGKA - Sebanyak 50 website dihibahkan kepada pesantren di Kabupaten Cirebon. Mereka menerima program tersebut melalui Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan didukung penuh PT Syntax Corporation Indonesia dan Politeknik Siber Cerdika Internasional (SCI).

Program yang didukung Rabithah Ma'ahid Islami (RMI) PCNU tersebut sekaligus diiringi materi pengelolaan wrbsite yang sukses diselenggarakan sejak Selasa hingga Rabu, 30-31 Mei 2023 di Aula PCNU Kabupaten Cirebon.

Kegiatan yang diikuti ratusan dari perwakilan 50 pesantren itu menerima materi seputar web masa kini dan masa depan, skill posting berita, Search Engine Optimation (SEO), teknik penulisan konten, dan lain sebagainya.

Ketua LTN PCNU Kabupaten Cirebon, Kalil Sadewo mengatakan, kegiatan ini hanya bersifat dasar. Ia mengaku ke depannya bakal ada pelatihan secara berkala.

 Baca Juga: EFEK NEGATIF Ketika Anak Sering Dibentak Orang Tua dalam Ilmu Parenting

“Semua materi bersifat dasar dan disepakati bagi admin web pesantren," ungkap dia.

Menurutnya, pelatihan berkelanjutan itu tak lain untuk meningkatkan kemampuan agar lebih piawai dalam mengelola informasi pesantren.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie menyampaikan, hibah website dan pelatihan pengelolaannya itu sangat dibutuhkan pesantren.

Kiai Aziz menegaskan, dalam mengarungi pesatnya kemajuan teknologi ini, para santri harus menguasai teknologi informasi, mulai dari website, medsos, ChatGPT, dan lainnya.

 Baca Juga: TIPS Lolos Seleksi Administrasi PPG Prajabatan Tahun 2023, Mudah Dilakukan!

Ia menilai, kemampuan tersebut tak hanya untuk media dakwah, tapi juga untuk menjadi media sosialisasi program dan pemikiran pesantren, termasuk sarana digital marketing.

Dalam kesempatan itu, Kiai Aziz juga menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu mensukseskan kegiatan tersebut.

"Kami ucapkan banyak terima kasih, utamakanya kepada PT Syntax dan Politeknik SCI Cirebon yang telah memberikan hibah website plus pelatihan dan fasilitas lainnya," ucapnya.

Menurutnya, Presiden Komisaris (Preskom) PT Syntax, Dr H Taufik Ridwan MHum dan Direktur Politeknik SCI, H Abdurrokhim adalah aset besar Nahdlatul Ulama (NU).

 Baca Juga: BUKAN HANYA MINUM SUSU, Berikut Metode yang Tak Kalah Penting untuk Pertumbuhan Anak dalam Ilmu Parenting

Kiai Aziz menilai, mereka merupakan lulusan pesantren yang diharapkan jejaknya diikuti para santri untuk menguasai dunia teknologi informasi dan dunia digital.

“Kang Taufik Ridwan ini asli santri NU, pernah mondok di Buntet dan Lirboyo, tetapi memilih melanjutkan pendidikan hingga S2 di teknologi informasi dan digital,” kata dia.

Kiai Aziz menyampaikan, pesantren harus memiliki lompatan-lompatan di bidang digital karena saat ini sudah menjadi kebutuhan.

Karena itu dia berharap kerjasama antara PCNU Kabupaten Cirebon dengan PT Syntax dan Politeknik SCI terus berlanjut untuk ikut mewujudkan pesantren dan santri yang menguasai dunia digital.

 Baca Juga: Tips dan Trik Lolos Seleksi PPG Prajabatan Tahun 2023 yang Dapat Kamu Lakukan

Sementara itu, Preskom PT Syntax Corporation Indonesia yang juga pendiri Politeknik SCI, Dr H Taufik Ridwan MHum mengaku pihaknya siap membantu PCNU Kabupaten Cirebon dan pesantren cakap digital.

Sebagai tindak lanjut dari hibah website dan pelatihan admin web, Kang Taufik mengaku pihaknya bersama LTN PCNU Kabupaten Cirebon bersepakat untuk membentuk Pesantren Network yang akan mengelola semua informasi tentang pesantren.

“Ke depannya kami bakal membentuk jaringan pesantren yang akan mengelola informasi. Harapannya, informasi pesantren dari kalangan NU menguasai keyword di internet,” ucap Kang Taufik.

 Baca Juga: Hasil Final Europa League: Kalahkan AS Roma, Sevilla Raih Gelar Juara ke-7 Kompetisi Kasta Kedua Eropa

Kang Taufik merasa prihatin karena saat masuk dalam mesin pencarian di internet, begitu mencari kata kunci pesantren terbaik yang muncul justru bukan pesantren NU.

Karena itu, ia mengajak para pengelola website dan warga NU yang melek teknologi untuk jihad digital, terutama yang telah mengikuti pelatihan.***

Editor: Sofhal Adnan

Tags

Terkini

Terpopuler