PORTAL MAJALENGKA - Ramadhan 1444 H/2023 tinggal menghitung hari. Pada Kamis, 13 April 2022, Ramadhan 1444 H memasuki hari ke-22. Berikut jadwal Imsakiyah wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Seperti biasanya kami kembali informasikan jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444 H lengkap dengan waktu sholat, khusus untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Terkait jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444 H ini meliputi informasi waktu sahur dan sholat untuk hari ke-22 khusus untuk daerah Cirebon dan sekitarnya, dikutip Portal Majalengka dari Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.
Baca Juga: Fakta Menarik Sereh yang Perlu Kamu Ketahui, Salah Satunya Bauk untuk Kesehatan Tubuh
Pada kesempatan kali ini juga kami bagikan ulasan mengenai bagaimana menjalankan puasa yang berkualitas? Semoga dari ulasan ini dan juga informasi jadwal Imsakiyah yang kami sampaikan bisa bermanfaat.
Jadwal Imsakiyah dan Waktu Sholat
Informasi Jadwal Imsakiyah untuk daerah Cirebon ini kami bagi dua zona, yakni wilayah Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Sehingga diharapkan lebih tepat dan lebih akurat. Meski demikian, jadwal Imsakiyah antara Kota maupun Kabupaten Cirebon saat ini tidak ada perbedaan.
Kabupaten Cirebon
Imsak: 04.22 WIB
Subuh: 04.32 WIB
Dzuhur: 11.50 WIB
Ashar: 15.08 WIB
Maghrib: 17.49 WIB
Isya: 18.58 WIB
Kota Cirebon
Imsak: 04.22 WIB
Subuh: 04.32 WIB
Dzuhur: 11.50 WIB
Ashar: 15.08 WIB
Maghrib: 17.49 WIB
Isya: 18.58 WIB
Baca Juga: Menu Berbuka dan Sahur Sejuta Umat, Berikut Resep Telur Ceplok Pedas Manis Ekonomis
Bagaimana Menjalankan Puasa Berkualitas?
Puasa berkualitas artinya tidak sebatas mampu menahan diri dari rasa lapar dan dahaga belaka. Puasa berkualitas umumnya telah dilakukan oleh orang-orang shalih terdahulu. Mereka yang mampu menahan diri dari segala larangan agama.
Puasa berkualitas merupakan upaya pengendalian yang tidak sebatas pada urusan perut semata. Tetapi semua anggota badan, baik telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya.
Puasa berkualitas disebut Imam Al Ghazali sebagai Shawmul Khushush. Dalam kitab Ihya Ulumiddin dijelaskan sebagai berikut:
Baca Juga: 3 Menit Jadi! Es Timun Jeruk Nipis, Minuman Keluarga Pas Untuk Berbuka Puasa
وأما صوم الخصوص وهو صوم الصالحين فهو كف الجوارح عن الآثام
Artinya, “Adapun puasa khusus adalah puasa orang-orang saleh, yaitu menahan anggota tubuh dari segala dosa,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 296).
Dalam hal ini Rasulullah SAW sudah mengingatkan umatnya agar melakukan puasa secara berkualitas. Karena puasa yang seperti itu akan mendapat pahala besar dari Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat menyayangkan umatnya yang berpuasa tanpa memerhatikan kualitas dari puasa tersebut. Karena hal itu hanya melahirkan keletihan, rasa lapar dan dahaga belaka.
Baca Juga: INILAH Tata Cara Sholat Sunnah Lailatul Qadar, LENGKAP dengan Doa-doa yang Perlu Diamalkan
Hal tersebut disampaikan Rasulullah SAW dalam hadits berikut :
وقد قال صلى الله عليه و سلم كم من صائم ليس له من صومه إلا الجوع والعطش
Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, ‘Berapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga,’” (HR An-Nasai dan Ibnu Majah).
Puasa yang berkualitas merupakan puasa istimewa yang dilakukan bukan seperti layaknya mengganti atau menggeser jadwal waktu makan dan minum saja. Namun juga mengendalikan nafsu atas keinginan anggota badan.
وأما صوم الخصوص فهو كف السمع والبصر واللسان واليد والرجل وسائر الجوارح عن الآثام
Artinya, “Adapun puasa khusus adalah mengendalikan pendengaran, penglihatan, ucapan, tangan, kaki, dan seluruh anggota badan dari dosa,” (Al Ghazali, 2018 M: I/296).
Puasa yang berkualitas memiliki titik tumpul pada pengendalian diri. Seseorang dituntut memiliki kendali terhadap sesuatu yang dilarang agama. Ia berkuasa atas nafsu dan keinginannya sendiri.
Hal itu dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits berikut yang menjelaskan bagaimana puasa dapat berguna pada pengendalian diri.
Baca Juga: “Dibantu” Mantan Pemain, Inter Milan Sukses Bungkam Tuan Rumah Benfica di Leg Pertama Liga Champions
Rasulullah SAW secara jelas menyebutkan bahwa orang yang berpuasa harus benar-benar memiliki kesadaran atas dirinya. Tidak menjadi terseret ke dalam kondisi dari lapar, sehingga menjadi pemarah atau pemalas.
Dengan kondisi haus dan lapar juga tidak kemudian menjadikan kita kehilangan kesadaran, sehingga mudah dan gampang terprovokaai pihak lain.
Dengan berpuasa diingatkan malah untuk lebih berkesadaran. Menjadi pribadi yang menguasai dorongan nafsu dan keinginannya yang membuat dirinya merugi.
Baca Juga: Desa Wisata Cisantana Kuningan Sediakan Banyak Pilihan Objek Wisata saat Libur Lebaran
Hal tersebut Rasulullah SAW telah jelaskan dalam hadist berikut:
وقال صلى الله عليه و سلم إنما الصوم جنة فإذا كان أحدكم صائما فلا يرفث ولا يجهل وإن امرؤ قاتله أو شاتمه فليقل إني صائم إني صائم
Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Bila salah seorang kalian berpuasa, janganlah ia berkata keji dan bertindak bodoh. Jika seseorang memprovokasinya atau memakinya, hendaklah ia menghindar, ‘Aku sedang berpuasa. Aku sedang berpuasa'.” (Al-Ghazali, 2018 M: I/296).
Demikian mudah-mudahan puasa yang kita lakukan termasuk dalam puasa yang berkualitas. Adapun di sisa akhir puasa ini terus melakukan perbaikan dan peningkatan, sehingga kita tidak termasuk orang yang merugi.***