PORTAL MAJALENGKA - Tarling adalah salah satu produk seni yang merupakan cerminan akan kehidupan masyarakatnya.
Pertunjukkan tarling di zaman ini sudah bertransformasi menjadi “organ dangdut” yang menyodorkan “pemandangan” mencemaskan.
Musik tarling dangdut yang berkembang di wilayah pantura Cirebon-Indramayu identik dengan kesan seronok dan vulgar.
Meski tidak semua para penyanyi musik ini mengenakan pakaian minim saat beraksi di atas panggung, akan tetapi citra itu terlanjur melekat.
Selain aksi panggung musik, lirik lagu, aksi dan lainnya kadang juga mendukung dan itu terjadi karena upaya penyesuaian dengan minat dan permintaan masyarakat pula.
Nyatanya masyarakat sebagai penonton juga menerima dan menyukainya. Padahal jika kembali ke lembaran lama pada tahun 1960-an, tarling tidak sama seperti sekarang.
Selain penampilan para seniman lebih sopan, kebanyakan lirik lagunya bercerita tentang pendidikan, kehidupan sehari-hari bahkan berisi nasihat.
Salah satunya lagu “Gambaran Urip” gubahan Yoyo Suwaryo. Lagu itu dinyanyikan sang Maestro tarling wanita Hj Dariyah. Lirik lagu tarling “Gambaran Urip” berisi pesan-pesan hidup yang mendalam.
Manusia diibaratkan wayang yang bergantung kepada dalang. Segala daya dan upaya bersumber dari yang Maha Kuasa, dia harus menerima segala ujian dengan tidak putus asa dan tetap berdoa.
Sengsara dan bahagia adalah bentuk cobaan-Nya yang mesti dilakoni dengan sabar dan hati rela.
Kesenangan dan kekayaan bisa diraih dengan giat bekerja dan terus memohon pada yang Maha Kuasa. Karena tidak ada yang tak mungkin bagi-Nya, jika telah berkehendak apapun bisa.
Sekalipun awalnya hina kalau dia terus berupaya dan Tuhan berkehendak pastilah bisa berubah.
Tuhan adalah sang pemilik Semesta yang Maha Adil. Dia mampu berbuat di luar logika manusia.
Sekejap bisa meninggikan dan merendahkan derajat makhluknya seperti tergambar dalam kalimat “Kadang-kadang cungkring sampe dadi raja”.
Berikut lirik lagu Gambaran Urip dengan Terjemahan Bahasa Indonesia:
Gambaran Urip
(Gambaran Hidup)
Voc: Hj Dariyah
Cipt: Yoyo Suwaryo
Gambarane wong urip ning alam dunya
(Gambarannya orang hidup di alam dunia)
Lir umapama wayang kang lagi cerita
(Ibarat seperti wayang yang lagi (dalam) cerita)
Baca Juga: MENGENAL Tokoh-tokoh Kesenian Tarling dari Klasik hingga Organ Tunggal
Ora daya ora upaya
(Tiada daya upaya)
Terserah dalang kang karena kuasa
(Terserah dalang yang berkuasa)
Anak putu ki semar kudapa wana
(Anak cucu Ki Semar Kuda Pawana (tokoh wayang))
Selawase urip dadi pangaula
(Selawase hidup jadi pengabdi (pelayan)
Meneng ning kampung katone hina
(tinggal di kampung terlihat hina)
Kadang kadang cungkring sampe dadi raja
((Meski demikian) kadang cungkring (juga bisa) jadi raja.
Reff:thenggo
Aja ilok putus asa
(Jangan suka putus asa)
Yen lagi nyandang sengsara
(Jika (saat) lagi dalam kesusahan)
Kudu sabar lan nerima
(Harus sabar dan rela)
Bokat lagi kenang cecoba
(Mungkin lagi dapat Cobaan)
Kabeh insan ning dunya pengan bahagia
Semua manusia di dunia (pasti) ingin bahagia)
Urip seneng sugih harta sugih benda
(Hidup senang bergelimang harta benda)
Meneng ning kota segala ana
(Tinggal di kota serba ada)
Mung sarate wekel kerja lan dedonga
(Namun syaratnya (mesti) kerja keras dan berdoa)
Gambarane wong urip ning alam dunya
(Gambarnya orang hidup di alam dunia)
Lir umapama wayang kang lagi cerita
(Ibarat seperti wayang yang lagi (dalam) cerita)
Ora daya ora upaya
(Tiada daya upaya)
Terserah dalang kang karena kuasa
(Terserah dalang yang berkuasa)
Anak putu ki semar kudapa wana
(Anak cucu Ki Semar Kuda Pawana (tokoh wayang))
Selawase urip dadi pangaula
(Selawase hidup jadi pengabdi (pelayan))
Baca Juga: Mengenal Sosok Yoyo Suwaryo, Seniman Tarling Dangdut Pantura Terhebat dan Terproduktif Era 90-an
Meneng ning kampung katone hina
(tinggal di kampung terlihat hina)
Kadang kadang cungkring sampe dadi raja
((Meski demikian) kadang cungkring (juga bisa) jadi raja.
Demikian lirik lagu Gambaran Urip ini semoga dapat dipahami. Harapan kedepannya semoga lirik-lirik berisi nasehat ini bakal dihidupkan kembali. *